Artikel

WASPADA! HAMA YANG DAPAT ANCAM KEINDAHAN ANGGREK 

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - WASPADA! HAMA YANG DAPAT ANCAM KEINDAHAN ANGGREK
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian / Tanaman Hias

WASPADA! HAMA YANG DAPAT ANCAM KEINDAHAN ANGGREK 

Siapa yang tidak kenal dengan bunga anggrek?  

Ya, bunga dengan pesona keindahannya ini sering menjadi primadona diantara tanaman hias lainnya dan banyak disukai oleh para pecinta tanaman hias. 

Anggrek atau dikenal dalam istilah latinnya dengan Orchidaceae, terkenal dengan keindahan rupanya. Karakteristiknya yang sederhana, warna-warninya mencolok nan lembut, sangat menarik perhatian bagi siapapun. Tanaman hias bunga satu ini sering menjadi pilihan untuk dibudidayakan karena tergolong mudah sehingga bisa berkembang di mana saja. 

Sayangnya, dibalik pesona keindahannya yang memukau, tanaman anggrek ternyata juga memiliki musuh alami yang mengancam keindahannya. Musuh alami itu adalah hama yang bisa mengancam keindahan tanaman anggrek. Serangan hama anggrek tidak hanya merusak keindahan, tetapi juga mengganggu pertumbuhan.  

Lalu, apa saja hama yang harus diwaspadai dan bagaimana mengatasinya? Mari simak penjelasan berikut ini! 

Macam dan Pengendalian Hama Anggrek 
1. Kutu Putih 

    Hama kutu putih (Mealybugs) merupakan hama serangga pengisap. Kutu putih ini menghisap hampir semua bagian tubuh tanaman. Gejala serangan oleh hama kutu putih yaitu dicirikan dengan adanya klorosis pada daun sehingga daun terlihat berwarna kuning bahkan berguguran. 

    Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan menghilangkan beberapa kutu putih yaitu menggunakan cotton bud yang dicelup alkohol isopropil atau sikat gigi yang diberi pestisida seperti Malathion, Orthene, atau Safer Soap (ikuti petunjuk pada kemasan). Jika populasi kutu tinggi, semprot semua bagian tanaman terutama bagian bawah daun dan pangkal daun dengan pestisida. Kemudian penyemprotan diulangi setelah 2 minggu. Untuk metode rendaman dilakukan dengan mencampur 1,5 sdt imidakloprid Bayer (1,47%) ke dalam 1 liter air, lalu campuran tersebut disiram ke media tanam. Tanaman akan menyerap pestisida melalui akar untuk membasmi hama dari dalam. 

    Langkah preventif dapat membuang daun dan seludang bunga yang sudah kering atau tua untuk menghilangkan tempat persembunyian hama dan mempermudah pemeriksaan tanaman. Pemeriksaan tanaman baru dengan meneliti sebelum menaruhnya di area tanaman lain. 

    2. Thrips 

      Thrips adalah serangga penghisap berukuran sangat kecil yang memakan bunga dan kadang-kadang daun serta dapat menularkan penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya. 

      Gejala serangan thrips dapat dicirikan dengan tunas bunga yang terserang thrips tidak akan tumbuh mekar dan bunga mengalami malformasi. Selain itu juga bunga terdapat bintik-bintik. 

      Pada bagian daun terlihat adanya bintik-bintik dan daunnya mengusam seperti keperakan. Akar juga dapat diikat dari thrips yang memakan ujung akar yang sedang tumbuh. 

      Tanaman dan bunga dapat disemprot dengan pestisida seperti Orthene, Malathion, atau Safer Soap ataupun pestisida yang lebih kuat seperti Talstar, Avid, atau imidakloprid Bayer. Aplikasi dilakukan secara bergantian sesuai dengan petunjuk pada label. Pestisida dengan nama dagang Conserve juga dapat digunakan karena aman diaplikasikan pada bunga. Penyemprotan perlu diulang karena thrips bisa bersembunyi atau datang kembali dari tanaman lain di sekitarnya. Bila serangan parah, penyemprotan dilakukan dua kali seminggu selama tiga minggu.  

      Langkah preventif tentunya melakukan sanitasi. Gulma, sisa tanaman, dan media tanam di sekitar area pertanaman yang tidak terpakai dibersihkan. Buang tanaman tua karena bisa menjadi sumber thrips dan virus.  

      3. Tungau 

        Serangan tungau digejalai pada bagian bawah daun terdapat bercak coklat akibat kotoran tungau. Permukaan atas daun rusak, berwarna keperakan yang akhirnya menjadi cekung dan berubah warna menjadi coklat. Daun terlihat bergaris-garis, berbintik-bintik karena kekurangan klorofil. Anggrek yang memiliki daun tipis atau lunak lebih rentan terhadap kerusakan tungau dibandingkan anggrek berdaun tebal. 

        Pengendalian dapat dilakukan dengan memisahkan tanaman anggrek dengan tanaman lainnya, aplikasi pestisida dengan bahan aktif propargite bila serangan ringan dan spiromesifen bila serangan parah.   

        Langkat preventif yaitu dengan menjaga agar lingkungan tidak terlalu hangat dan kering. Hal tersebut disebabkan tungau berkembang secara masif di lingkungan tersebut. Maka, lingkungan perlu dipastikan dan dijaga agar tetap lembab.   

        4. Kutu Daun (Aphids) 

          Kutu daun adalah serangga penghisap yang menyerang tunas, bunga, dan pertumbuhan baru serta menularkan penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Serangan kutu daun pada bagian kuncup dan bunga bisa membuat gagal terbuka dan daun mempunyai endapan lengket.  

          Pengendalian dilakukan membersihkan populasi kutu daun tersebut dengan menyemprot air. Selain itu, bisa juga mengaplikasikan insektisida yang berbahan aktif malathion, orthene, ataupun safer soap.  

          Anggrek menjadi tanaman hias yang cantik dan selalu jadi favorit banyak orang. Sayangnya, di balik keindahannya terdapat ancaman dari berbagai hama seperti kutu putih, thrips, tungau, dan kutu daun. Bila tidak ditangani, hama-hama ini bisa merusak keindahan anggrek bahkan mengganggu pertumbuhannya. 

          Tapi, tenang saja! Dengan mengenali gejala serangannya, melakukan pengendalian yang tepat, dan menjaga kebersihan lingkungan tanaman, kita bisa melindungi anggrek kesayangan. Selain itu, memastikan lingkungan tetap mendukung, seperti menjaga kelembaban dan sanitasi dari gulma juga bisa membantu mencegah hama datang kembali. Dengan perawatan yang baik, anggrek kita akan tetap memukau dan jadi primadona di rumah. 

          Penulis: Farrasha Aulia Fahmi | Editor: Rahel Azzahra

          Tanya Pakar

          powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.