Artikel

TNCTALKSE01: MENGUNGKAP PANDANGAN SERTA HARAPAN PETANI DAN MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP KENAIKAN HARGA BERAS

TNCTALKSE01: Beras Langka Maka Mahal, Beras Mahal Maka Langka: Mengungkap Pandangan serta Harapan Petani dan Masyarakat Pedesaan
Berita / Siaran Pers

TNCTALKSE01: MENGUNGKAP PANDANGAN SERTA HARAPAN PETANI DAN MASYARAKAT PEDESAAN TERHADAP KENAIKAN HARGA BERAS

“TNC, sebagai bagian dari IPB University, dalam upaya untuk memuliakan petani dan nelayan Nusantara, melalui prinsip kebhinekaan dan penerapan pertanian ekologis, ingin menyuarakan, mendengarkan, dan mengabarkan perasaan dan harapan petani yang sesungguhnya terkait kenaikan harga beras.”

DIGITANI.IPB.AC.ID, BOGOR – Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University menggelar Webinar Series TNCTalksE01 bertema “Beras Langka Maka Mahal, Beras Mahal Maka Langka: Mengungkap Pandangan serta Harapan Petani dan Masyarakat Pedesaan” pada Jumat (8/3) melalui platform Zoom Meeting dan streaming YouTube.

Webinar Series TNCTalksE01 merupakan salah satu inisiatif dari TNC IPB University dalam mendukung petani dan nelayan nusantara. Acara yang dihadiri oleh 101 perserta ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara TNC IPB University, petani, dan berbagai pihak lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani di tengah isu kelangkaan dan kenaikan harga beras.

Kepala TNC IPB University, Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc., menyambut acara ini dengan berterima kasih kepada berbagai pihak yang turut mendukung keberhasilan acara. Selain itu, beliau menekankan pentingnya menyuarakan dan mendengarkan pandangan serta harapan petani tentang masalah kelangkaan dan kenaikan harga beras.

“TNC, sebagai bagian dari IPB University, dalam upaya untuk memuliakan petani dan nelayan Nusantara, melalui prinsip kebhinekaan dan penerapan pertanian ekologis, ingin menyuarakan, mendengarkan, dan mengabarkan perasaan dan harapan petani yang sesungguhnya terkait kenaikan harga beras,” ujar Hermanu.

Wakil Rektor IPB University, Prof. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr., turut memberikan sambutan dan membuka acara tersebut. Beliau menegaskan komitmen IPB University dalam mendukung petani dan masyarakat pedesaan melalui Tani dan Nelayan Center serta berbagai inisiatif lainnya.

Acara ini turut menghadirkan 7 orang petani sebagai narasumber yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung. Para petani turut membagikan pengalaman dan pandangan mereka terkait situasi harga beras. Mereka menyampaikan bahwa kenaikan harga beras memberikan keuntungan bagi petani, namun masih terdapat kekhawatiran terkait stabilitas harga dan kebijakan pemerintah.

“Nilai harga beras saat ini sudah layak diterima oleh petani, namun harus diikuti juga dengan harga gabah. Ketika harga beras naik dan harga gabah turun, tentu yang menikmati bukan petani,” ujar Rum Zaenab selaku petani asal Tuban, Jawa Timur.

Selain itu, acara ini juga turut menghadirkan perwakilan akademisi dari IPB University, yaitu Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono M.Sc.Agr selaku Guru Besar Fakultas Pertanian di IPB University, serta Dr. Alfian Helmi, S.KPm., M.Sc., selaku Asisten Direktur Kajian Strategis IPB University.

Para akademisi membahas terkait dinamika produksi padi, kebijakan pertanian, dan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan produsen. Selain itu, pembahasan tersebut turut menyoroti perlunya kebijakan yang berpihak kepada petani, baik dalam hal harga gabah maupun dukungan pupuk subsidi.

“Harga beras di tingkat konsumen tidak diimbangi dengan upaya memperkecil biaya produksi di tingkat petani. Cost of production, seperti pupuk yang mahal, langka, dan terbatas harus memiliki peran pemerintah dalam menekan biaya produksi. Bila beras murah, maka biaya produksi juga harus murah,” ujar Alfian.

Webinar ini menjadi wadah diskusi yang sangat bermanfaat untuk mendengarkan berbagai suara dari kalangan petani, akademisi, dan praktisi pertanian. Melalui dialog yang terbuka, acara ini diharapkan dapat menemukan berbagai solusi untuk menjaga keseimbangan antara harga beras, keberlanjutan pertanian, dan kesejahteraan petani.

Penulis: Nurma Wibi Earthany | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X