TEKNOLOGI-TEKNOLOGI INI DAPAT PERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH PISANG!
TEKNOLOGI-TEKNOLOGI INI DAPAT PERPANJANG UMUR SIMPAN BUAH PISANG!
Pisang merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, karena rasanya yang manis, nilai gizinya yang tinggi, dan ketersediaannya yang melimpah sepanjang tahun. Namun, sebagai buah klimakterik, pisang memiliki umur simpan yang relatif pendek akibat proses pematangan yang cepat, ditandai dengan peningkatan respirasi dan produksi etilen.
Hal ini menjadi tantangan dalam menjaga mutu pisang selama distribusi dan penyimpanan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi pengemasan untuk memperpanjang umur simpan pisang tanpa mengurangi kualitasnya.
Teknologi untuk perpanjang umur simpan pisang
Saat ini terdapat beberapa teknologi pengemasan yang dapat memperpanjang umur simpan buah pisang, yaitu:
- Aplikasi kalium permanganat (KMnO4) dengan media pembawa tanah liat
Perlakuan KMnO4 dengan pembungkus kasa dan kertas pembungkus teh diketahui dapat memperpanjang umur simpan Pisang Mas hingga 12 hari. - Pengemasan dengan aluminium sulfat dan vakum
Pengemasan dengan vakum dan dengan perlakuan tawas 1% dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit pascapanen busuk mahkota. Pisang cavendish yang diberi perlakuan ini terbukti dapat bertahan hingga 2 minggu. Hal ini ditunjukkan oleh nilai total padatan terlarut yang rendah, titrasi asam total yang trendah, dan tingkat kekerasan pisang yang tinggi. - Penggunaan kemasan aktif berbahan arang aktif dari cangkang kelapa sawit
Kemasan aktif terbaik untuk memperpanjang umur simpan pisang kepok adalah arang aktif sebanyak 10 g dengan kemasan low-density polyethylene (LDPE). - Penggunaan kantong polietilen
Kantong polietilen diketahui dapat meningkatkan umur simpan dan mempertahankan mutu buah pisang setelah panen. Hal ini diketahui dari hasil pengujian susut bobot. - Vackum packaging (pengemasan vakum) dengan suhu penyimpanan rendah
Pengemasan vakum dengan suhu penyimpanan 9 °C dapat memperpanjang umur pisang. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ini dapat menurunkan kadar air pada pisang dan memperlambat terjadinya perubahan warna selama periode penyimpanan dengan memperlambat reaksi pematangan.
Berbagai teknologi pengemasan, seperti penggunaan kalium permanganat, aluminium sulfat, arang aktif, kantong polietilen, serta pengemasan vakum dengan suhu rendah, telah terbukti efektif dalam memperpanjang umur simpan pisang. Penerapan teknologi ini tidak hanya membantu mengurangi kerugian pascapanen, tetapi juga mendukung keberlanjutan rantai pasok buah tropis ini. Dengan demikian, upaya inovatif dalam pengemasan dapat menjadi solusi yang menjanjikan untuk menjaga ketersediaan pisang berkualitas tinggi bagi konsumen.
Penulis: Niky Elfa Amanatillah | Editor: Rahel Azzahra