TAHAPAN AWAL PENGELOLAAN BENIH CABAI UNTUK HASIL LEBIH OPTIMAL
TAHAPAN AWAL PENGELOLAAN BENIH CABAI UNTUK HASIL LEBIH OPTIMAL
![]()

Cabai merupakan komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena permintaannya yang tinggi sepanjang tahun. Keberhasilan budidaya cabai sangat ditentukan sejak awal, yaitu pada tahap pemilihan dan perlakuan benih sebelum persemaian. Benih yang berkualitas tinggi akan menghasilkan bibit yang sehat, tumbuh seragam, dan lebih tahan terhadap gangguan lingkungan.
Sebelum masuk ke tahap penyemaian, benih cabai terlebih dahulu melalui proses seleksi dan perlakuan awal. Tujuannya adalah untuk memastikan hanya benih yang sehat dan kuat yang digunakan, sekaligus memberikan perlindungan terhadap gangguan penyakit sejak dini. Dengan perlakuan yang tepat, benih dapat tumbuh lebih optimal dan menghasilkan bibit yang siap tanam di lapangan.
Pemilihan Benih Cabai
Pemilihan benih cabai dapat dilakukan melalui dua langkah utama. Pertama, seleksi secara fisik. Benih yang baik ditandai dengan bentuk yang utuh, ukuran seragam, permukaan tidak keriput, serta terasa padat saat disentuh. Ciri-ciri ini menunjukkan bahwa benih memiliki cadangan makanan yang cukup untuk tumbuh dengan baik.
Kedua, perendaman benih menggunakan air hangat kuku selama 15–30 menit. Dalam tahap ini, benih yang mengapung biasanya menunjukkan kualitas yang kurang baik dan sebaiknya disisihkan. Sementara itu, benih yang tenggelam dipilih karena cenderung lebih padat dan sehat.
Perlakuan Benih Sebelum Persemaian
Setelah benih terseleksi, perlakuan lanjutan dilakukan untuk mempercepat dan menyehatkan proses perkecambahan. Dalam praktik lapangan Program Mahasiswa Petani Tangguh, benih direndam dalam larutan Trichoderma selama 15–30 menit menggunakan cawan petri. Trichoderma merupakan jamur baik (agen hayati) yang berfungsi melindungi benih dari penyakit seperti busuk akar, sekaligus memperkuat pertumbuhan awal tanaman.
Setelah direndam, benih kemudian ditiriskan dan dikeringkan secara singkat menggunakan tisu bersih. Pengeringan ini bertujuan agar benih tidak terlalu basah saat disemai, serta meminimalkan risiko pembusukan.
Penyemaian Benih dan Media Tanam
Benih yang telah direndam kemudian disemai ke dalam pot tray atau polybag yang telah berisi media tanam. Media ini terlebih dahulu diberi biopestisida hayati berupa Trichoderma untuk membantu menekan pertumbuhan jamur patogen dan mendukung perkembangan akar sejak awal.
Campuran media tanam biasanya terdiri dari tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan tertentu. Sebelum digunakan, media harus diayak atau disaring terlebih dahulu agar lebih halus dan bebas dari batu, ranting, atau gumpalan besar. Media yang gembur memudahkan akar benih tumbuh tanpa hambatan.
Pemilihan dan perlakuan benih sebelum semai merupakan langkah awal yang sangat penting dalam budidaya cabai. Mulai dari seleksi benih, perendaman, hingga penyemaian dalam media tanam yang tepat, semua tahapan tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan bibit yang sehat dan siap tanam. Dengan persiapan yang baik sejak awal, peluang keberhasilan pertumbuhan tanaman di lapangan akan semakin besar, dan hasil panen pun menjadi lebih optimal.
Penulis: Zalfa Cantika | Editor: Indrajid