Artikel

SERBA-SERBI PETAI: SI HIJAU BAU MENYENGAT YANG KAYA MANFAAT

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - SERBA-SERBI PETAI: SI HIJAU BAU MENYENGAT YANG KAYA MANFAAT
Artikel / Hortikultura / Pertanian

SERBA-SERBI PETAI: SI HIJAU BAU MENYENGAT YANG KAYA MANFAAT

Petai, atau yang sering disebut juga sebagai “Parkia speciosa,” adalah salah satu bahan makanan khas Nusantara yang dikenal dengan aroma khasnya. Biasanya, petai disajikan sebagai pelengkap bersama sambal, lalapan, dan ikan asin. Kombinasi ini menciptakan rasa yang menggugah selera, meskipun ada efek samping berupa aroma tak sedap di mulut setelah mengonsumsinya. Namun, bagi pecinta petai, bau ini seakan sepadan dengan sensasi rasa unik yang ditawarkan.

Bau menyengat pada petai disebabkan oleh kandungan beberapa senyawa kimia, seperti hexathiopane, tetrathiane, trithiolane, pentathiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane. Senyawa-senyawa ini merupakan komponen belerang yang berkontribusi terhadap aroma khas petai. Untungnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bau tak sedap setelah makan petai. Cara yang dapat dilakukan antara lain dengan mengunyah bubuk kopi selama beberapa menit, mengonsumsi mentimun, dan merebus petai sebelum dikonsumsi untuk mengurangi aroma yang terlalu tajam.

    Pertumbuhan dan Karakteristik Tanaman Petai

    Petai tumbuh dalam bentuk pohon yang cukup tinggi, mencapai sekitar 30 meter atau 90 kaki. Tanaman ini memiliki bunga berbentuk bola lampu pada ujung tangkainya yang panjang. Bunga tersebut mengeluarkan nektar manis sehingga menarik perhatian kelelawar dan hewan penyerbuk lainnya. Berdasarkan buku Seni Budidaya Petai oleh Hatta Sunanto, bunga petai termasuk jenis bunga hermafrodit yang mengandung benang sari dan putik dalam satu bunga. Setelah proses penyerbukan, benang sari akan gugur, menyisakan calon buah yang siap tumbuh.

    Jika penyerbukan berlangsung sempurna, satu bunga petai dapat menghasilkan sekitar 15 hingga 20 calon buah. Namun, jika penyerbukan kurang sempurna, maka hanya beberapa calon buah saja yang akan tumbuh.

    Biji petai berbentuk polong yang masing-masingnya mengandung 7 hingga 8 biji. Ketika masih muda, biji ini bertekstur lunak, namun semakin keras seiring bertambahnya usia. Biji muda berwarna putih dengan lapisan kulit tipis, sementara biji tua akan berubah warna menjadi kekuningan, berlendir, dan sering kali ditumbuhi jamur putih.

    Manfaat Petai bagi Kesehatan

    Di luar kenikmatannya di bidang kuliner, petai juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:

    1. Mengatasi Anemia: Kandungan zat besi dalam petai mampu membantu meningkatkan produksi hemoglobin, sehingga cocok bagi penderita anemia.
    2. Melancarkan Pencernaan: Petai kaya akan serat yang membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit.
    3. Anti Hipertensi dan Antidepresan: Selain serat, biji petai juga mengandung mineral penting seperti kalsium, fosfor, magnesium, besi, mangan, dan kalium yang bermanfaat bagi penderita hipertensi dan berperan sebagai antidepresan alami.

    Meski begitu, konsumsi petai juga perlu dibatasi, karena segala sesuatu yang berlebihan tentu memiliki efek samping. Di samping keunikannya yang kontroversial, petai membuktikan diri sebagai salah satu bahan pangan lokal yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat kesehatan.

    Penulis: Rusli Yaisa | Editor: Rahel Azzahra

    Tanya Pakar

    powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.