Artikel

PERSIAPAN EL NINO 2023 BAGI PERTANIAN INDONESIA

Farhan Alfian Nur - IPB DIGITANI - Tani Nelayan Center IPB University - PERSIAPAN EL NINO 2023 BAGI PERTANIAN INDONESIA - Nurma Wibi Earthany (1)
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

PERSIAPAN EL NINO 2023 BAGI PERTANIAN INDONESIA

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksikan bahwa musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Prediksi ini mencakup curah hujan musiman yang diperkirakan normal hingga lebih kering dari biasanya, dengan puncak musim kemarau diantisipasi terjadi pada bulan Agustus tahun tersebut.

Daerah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih awal, yakni pada bulan April, meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian besar Jawa Timur. Sementara itu, wilayah yang diharapkan mulai memasuki musim kemarau pada bulan Mei mencakup sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Sumatera Selatan, dan Papua Selatan. Daerah yang diestimasi baru akan memasuki musim kemarau pada bulan Juni mencakup Jakarta, sebagian kecil pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian pulau Kalimantan Selatan, dan sebagian besar pulau Sulawesi Utara.

Sementara itu, kondisi ENSO (El Niño Southern Oscillation) diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari 2023 dengan fase La Niña lemah. La Niña diperkirakan akan memasuki fase netral pada Maret 2023 dan berlanjut hingga paruh pertama 2023. Pada paruh kedua, terdapat potensi sebanyak 50 sampai 60 persen untuk beralih ke fase El Niño. Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam kondisi netral dan diprediksi akan tetap demikian hingga akhir tahun 2023.

Keadaan Suhu Permukaan Laut pada September 2023 (Foto: Climate.gov Media)

Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr., melalui kanal YouTube Departemen Proteksi Tanaman IPB University mengatakan bahwa El Niño memiliki dua dampak utama terhadap pertanian di Indonesia, yaitu dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung termasuk kekeringan bagi komoditas pangan dan hortikultura, serta peningkatan salinitas tanah. Sementara itu, dampak tidak langsung mencakup peningkatan permasalahan beberapa hama dan penyakit tertentu, seperti penggerek batang padi dan penyakit blas pada pertanian padi.

Selain itu, Guru Besar Tetap Departemen Proteksi Tanaman tersebut juga menekankan perlunya menyusun strategi persiapan pertanian Indonesia menghadapi El Niño tahun 2023. Strategi tersebut dibagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang.

Strategi jangka pendek melibatkan penanaman tanaman toleran kekeringan, pengelolaan sumber daya air, dan penggunaan mikroba untuk mengatasi salinitas tanah. Sementara itu, strategi jangka panjang melibatkan mitigasi kekeringan oleh pemerintah, pengembangan teknologi pertanian tahan kekeringan, dan sistem deteksi dan peramalan kejadian El Niño, hama, dan penyakit tumbuhan.

Penulis: Farhan Alfian Nur | Editor: Nurma Wibi Earthany

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.