Artikel

PENUHI GIZI TANAMAN DENGAN PERTANIAN ORGANIK

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - PENUHI GIZI TANAMAN DENGAN PERTANIAN ORGANIK
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Hortikultura / Pertanian / Tanaman Hias / Tanaman Obat

PENUHI GIZI TANAMAN DENGAN PERTANIAN ORGANIK

Petani perlu memahami kebutuhan nutrisi tanaman untuk mengurangi risiko gagal panen. Kekurangan nutrisi pada tanaman dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal, seperti daun menguning, buah yang tidak berkembang dengan baik, serta meningkatnya kerentanan terhadap hama dan penyakit.   

Jika tanaman kekurangan unsur hara seperti hidrogen, daun yang seharusnya berwarna hijau sehat dapat menguning dan akhirnya rontok. Selain itu, kekurangan nutrisi ini juga dapat berdampak pada menurunnya kualitas buah atau hasil tanaman secara keseluruhan.  

Pemberian nutrisi pada tanaman merupakan aspek penting dalam praktik pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Proses ini mencakup penyediaan unsur hara esensial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu metode utama dalam pemberian nutrisi ini adalah pertanian organik, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan tanaman secara optimal. 

Prinsip Pertanian Organik

Prinsip utama dalam pertanian organik melibatkan berbagai aspek yang mendukung keberlanjutan lingkungan serta keamanan hasil pertanian: 

1. Lahan Bebas dari Residu Kimia

Lahan yang digunakan untuk pertanian organik harus bebas dari residu kimia seperti pestisida sintetis atau pupuk kimia. Untuk memastikan hal ini, diperlukan periode transisi di mana lahan harus dibiarkan bebas dari penggunaan bahan kimia selama beberapa waktu sebelum dapat dikategorikan sebagai lahan organik. Langkah ini penting untuk menghindari kontaminasi bahan kimia dalam hasil pertanian.

2. Penggunaan Benih Berkualitas

Benih yang digunakan dalam sistem pertanian organik harus berasal dari kebun organik atau diproduksi tanpa penggunaan bahan kimia sintetis. Hal ini bertujuan untuk menjaga integritas sistem pertanian organik serta menghindari benih yang telah dimodifikasi secara genetik (GMO). Pemilihan benih yang sesuai akan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat dan tahan terhadap hama serta penyakit.

3. Peningkatan Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah merupakan faktor utama dalam pertanian organik. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, digunakan pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang. Selain itu, praktik rotasi tanaman, terutama dengan tanaman legum seperti kacang-kacangan, sangat dianjurkan. Tanaman legum memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen dari udara, sehingga dapat memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan secara alami.

4. Pengendalian Hama secara Alami

Pengendalian hama dalam pertanian organik tidak menggunakan pestisida sintetis. Sebagai gantinya, petani menerapkan strategi pengendalian hayati seperti penggunaan biopestisida, pemanfaatan musuh alami, serta predator alami yang ada di sekitar area pertanian. Dengan cara ini, ekosistem tetap terjaga tanpa merusak keseimbangan lingkungan.

Penulis: Fathiyya Azzahra | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.