Artikel

PENTING DIKETAHUI: TAHAP DASAR BUDIDAYA CABAI YANG EFISIEN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - PENTING DIKETAHUI: TAHAP DASAR BUDIDAYA CABAI YANG EFISIEN
Artikel / Berita / Hama dan Penyakit Tanaman / Hortikultura / Pertanian

PENTING DIKETAHUI: TAHAP DASAR BUDIDAYA CABAI YANG EFISIEN

Loading

Kegiatan Penyemaian Benih Cabai Program Mahasiswa Petani Tangguh | Foto: Dok. Tani dan Nelayan Center (2025)

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Permintaan cabai yang terus meningkat, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri, menjadikan budidaya cabai sebagai peluang agribisnis yang menjanjikan.

Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan teknik budidaya yang tepat, efisien, dan berkelanjutan. Tahapan budidaya cabai dimulai dari persiapan lahan, yang bertujuan menciptakan kondisi tanah yang gembur dan subur.

Tahapan Budidaya Cabai
Kegiatan Penyemaian Benih Cabai Program Mahasiswa Petani Tangguh | Foto: Dok. Tani dan Nelayan Center (2025)

Pada Jurnal Agroteknologi, menurut penelitian yang dilakukan oleh Sutanto pada 2020, tanah sebaiknya dicampur dengan pupuk kandang, sekam, dan tanah lempung dengan perbandingan 1:2:1 untuk meningkatkan kesuburan media tanam.

Langkah selanjutnya adalah penyemaian. Sebelum melakukan persemaian, penting untuk memilih benih yang berkualitas. Setelah benih telah dipilih, benih berkualitas direndam terlebih dahulu dalam air hangat untuk memecah dormansi dan mempercepat proses perkecambahan.

Benih kemudian di semai dalam pot tray atau polybag selama sekitar 25 hari, hingga tumbuh daun sejati empat. Bibit yang sehat lalu dipindahkan ke lahan tanam atau polybag yang berukuran lebih besar. Pada tahap penanaman, jarak tanam yang ideal adalah 50 x 60 sentimeter. Jarak tersebut digunakan untuk memberikan ruang tumbuh yang cukup.

Tahap Perawatan dan Pentingnya Agens Hayati

Perawatan tanaman meliputi penyiraman teratur, pemupukan lanjutan, serta pengendalian hama dan penyakit. Salah satu pendekatan yang kini banyak diterapkan adalah penggunaan agens hayati seperti Trichoderma sp. yang berfungsi sebagai biofungisida ramah lingkungan untuk mengurangi serangan penyakit tular tanah. Penyuluhan mengenai pertanian ramah lingkungan dan penggunaan pestisida nabati semakin digalakkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Cabai biasanya siap dipanen setelah 75–90 hari setelah tanam, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan. Panen dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat kematangan buah. Dengan penerapan teknik budidaya yang baik, hasil panen dapat meningkat signifikan dan mutu cabai tetap terjaga.

Budidaya cabai yang efisien tidak hanya mendatangkan keuntungan ekonomi bagi petani, tetapi juga turut mendukung ketahanan pangan nasional. Inovasi dan adaptasi teknologi budidaya menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan pertanian modern.

Penulis: Deva Ananda | Editor: Rahel Azzahra


Sumber:

Sutanto M. Hidayat T. dan Pramono D. 2020. Teknik Budidaya Cabai Ramah Lingkungan. Jurnal Agroteknologi. 14[2] 95–104.

Yuliani A dan Wibowo S. 2021. Pemanfaatan Trichoderma spp. sebagai Agen Hayati dalam Budidaya Cabai. Jurnal Perlindungan Tanaman. 25[1] 30–38.

Tanya Pakar

The maximum number of views of this element is reached.
Please contact the webmaster to enable unlimited views.