PENGENDALIAN HAMA WERENG COKELAT PADA PADI
PENGENDALIAN HAMA WERENG COKELAT PADA PADI
Padi merupakan salah satu tanaman budidaya yang sangat penting dalam peradaban manusia. Meskipun padi umumnya mengacu pada tanaman budidaya, tidak jarang padi disebut sebagai tanaman liar. Tanaman ini diduga berasal dari India atau Indocina dan dibawa ke Indonesia oleh nenek moyang kita yang bermigrasi dari daratan Asia sekitar 1500 tahun sebelum Masehi.
Menanam varietas padi unggul yang sehat dapat memberikan hasil panen yang melimpah dan pendapatan yang stabil bagi petani. Namun, untuk mencapai hal tersebut, tanaman padi harus dirawat secara terus-menerus agar terhindar dari gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT dapat menyebabkan tanaman padi mengalami puso atau gagal panen. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memahami gejala-gejala serangan OPT.
Salah satu contoh OPT yang sering menyerang tanaman padi adalah wereng. Wereng memiliki dua bentuk, yaitu makroptera atau bersayap panjang dan brakiptera atau bersayap kerdil. Penanaman padi secara terus-menerus tanpa jeda menjadi salah satu pemicu ledakan hama ini. Selain itu, penggunaan pestisida yang tidak efektif juga menjadi salah satu pemicu ledakan hama.
Ciri-ciri padi yang terserang wereng cokelat
Tanaman padi yang diserang wereng cokelat akan mengalami perubahan warna menjadi kuning, mengering, dan akhirnya mati. Gejala serangan ini disebut sebagai mati kering. Pada tanaman padi yang sudah berbuah, serangan wereng cokelat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti dan butir-butir padi menjadi hampa. Wereng cokelat juga menyebarkan virus yang menyebabkan penyakit tungro pada padi.
Tanaman padi di Indonesia rentan terhadap serangan wereng cokelat. Beberapa tahun yang lalu, khususnya di daerah Jawa Timur, petani mulai diresahkan akibat mewabahnya hama wereng ini. Meskipun ada varietas padi tahan wereng seperti Ciherang, IR64, Memberamo, Situbagendit, dan Inpari, namun varietas ini hanya mampu tahan terhadap wereng cokelat biotipe 1, 2, dan 3.
Wereng cokelat mulai menyerang tanaman padi pada umur 15 Hari Setelah Tanam (HST), dan gejala serangan akan tampak pada umur 20-40 HST. Selain menghisap cairan batang tanaman padi, wereng cokelat juga menularkan virus yang menyebabkan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa.
Pengendalian hama wereng cokelat
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama wereng cokelat pada tanaman padi antara lain:
- Membersihkan gulma pada lahan sawah dan area sekitarnya.
- Menghindari penggunaan pestisida berlebihan agar musuh alami wereng tidak mati.
- Menggunakan perangkap cahaya pada malam hari ketika gejala serangan wereng terlihat.
- Memperhatikan jarak tanam dengan metode jajar legowo.
- Melakukan pemupukan yang berimbang.
Dengan perawatan yang tepat dan pengendalian hama wereng yang efektif, diharapkan tanaman padi dapat tumbuh sehat dan menghasilkan panen yang melimpah, sehingga kesejahteraan petani dapat terjaga.
Penulis: Tomi | Editor: Rahel Azzahra