MERAWAT KANGKUNG HIDROPONIK: BEGINI CARA PRAKTISNYA

MERAWAT KANGKUNG HIDROPONIK: BEGINI CARA PRAKTISNYA

Kangkung (Ipomoea aquatica) adalah salah satu sayuran daun yang sangat populer di Indonesia. Rasanya yang lezat dan proses tumbuhnya yang cepat membuatnya jadi pilihan ideal bagi para petani urban, terutama yang menggunakan sistem hidroponik. Tapi, untuk mendapatkan hasil panen yang subur dan berkualitas, perawatan yang tepat tetap diperlukan. Berikut adalah panduan merawat kangkung hidroponik dari awal hingga panen.
1. Pemilihan Benih Berkualitas
Langkah awal perawatan yang baik dimulai dari benih yang unggul. Pilih benih kangkung yang memiliki daya kecambah tinggi, bebas dari hama, dan berasal dari produsen terpercaya. Benih yang baik akan tumbuh seragam dan kuat.
2. Penyemaian yang Tepat
Sebelum ditanam di sistem hidroponik, benih kangkung sebaiknya disemai terlebih dahulu. Gunakan media tanam seperti rockwool atau cocopeat yang steril dan mudah menyerap air.
- Rendam benih selama 4–6 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.
- Letakkan benih pada media semai yang sudah dibasahi, lalu tutup rapat selama 1–2 hari.
- Setelah benih berkecambah, buka tutupan dan biarkan terkena cahaya matahari tidak langsung.
3. Pindah Tanam ke Sistem Hidroponik
Setelah usia semai 7–10 hari dan tumbuh daun sejati, bibit siap dipindahkan ke sistem hidroponik seperti NFT (Nutrient Film Technique) atau sistem wick. Pastikan akar telah cukup panjang agar bisa menyerap nutrisi dengan baik.
4. Perawatan Rutin
Berikut beberapa hal penting dalam perawatan tanaman kangkung hidroponik:
a. Pemberian Nutrisi
Gunakan nutrisi AB Mix khusus sayuran daun dengan konsentrasi 1.000–1.200 ppm (part per million). Pastikan pH larutan nutrisi berada di kisaran 5,5–6,5 untuk penyerapan optimal.
b. Pencahayaan
Kangkung membutuhkan cahaya matahari langsung selama 4–6 jam per hari. Jika ditanam indoor, gunakan lampu grow light dengan spektrum cahaya yang sesuai.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Walau sistem hidroponik cenderung minim hama, tetap waspada terhadap serangan ulat, kutu daun, atau jamur. Gunakan pestisida nabati seperti ekstrak bawang putih atau neem oil jika diperlukan.
d. Pemangkasan dan Penjarangan
Jika tanaman tumbuh terlalu rapat, lakukan penjarangan agar sirkulasi udara lancar. Pangkas daun-daun yang menguning atau rusak agar energi tanaman fokus pada pertumbuhan yang sehat.
5. Siap Panen
Kangkung hidroponik bisa dipanen dalam waktu 3–4 minggu setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan. Ciri tanaman siap panen adalah batang kokoh dan daun lebat. Potong pangkal batang menggunakan gunting steril, dan segera simpan di tempat sejuk agar tetap segar.
Merawat kangkung hidroponik tidaklah sulit jika dilakukan dengan konsisten. Kelebihannya, tanaman ini cepat tumbuh, mudah dirawat, dan cocok untuk pemula maupun petani urban yang ingin memulai budidaya sayuran sehat di rumah. Dengan teknik yang benar, kamu bisa menikmati kangkung segar hasil kebun sendiri setiap saat.
Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra