Artikel

MENGENAL PETAI CINA: TANAMAN LEGUMINOSA KAYA MANFAAT

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - MENGENAL PETAI CINA: TANAMAN LEGUMINOSA KAYA MANFAAT
Artikel / Hortikultura / Pertanian

MENGENAL PETAI CINA: TANAMAN LEGUMINOSA KAYA MANFAAT

Petai Cina (Leucaena leucocephala) adalah salah satu tanaman leguminosa yang dikenal luas di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan petai biasa, petai cina memiliki segudang manfaat baik dari segi pertanian, kesehatan, hingga pakan ternak. Tanaman ini mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah dan iklim, menjadikannya sebagai salah satu tanaman yang populer dalam program pertanian berkelanjutan. 

Petai Cina, yang juga dikenal dengan nama “Lamtoro”, adalah pohon kecil dengan ketinggian mencapai 10-20 meter. Daun petai cina berbentuk majemuk menyirip ganda, berwarna hijau cerah, dan terdiri dari banyak anak daun kecil yang tersusun berpasangan. Bunganya berbentuk bulat kecil berwarna putih kekuningan, sedangkan buahnya berupa polong pipih yang memanjang berwarna hijau muda saat muda, dan berubah menjadi cokelat ketika sudah tua. Di dalam polong tersebut, terdapat biji-biji kecil yang mirip dengan petai biasa.  

Petai Cina termasuk dalam keluarga Fabaceae (leguminosa) yang dikenal memiliki kemampuan mengikat nitrogen dari udara, menjadikannya sangat bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan tanah. Hal ini membuat petai cina banyak dibudidayakan dalam sistem pertanian tumpangsari atau sebagai tanaman peneduh di perkebunan. 

Manfaat Petai Cina 
1. Tanaman Pakan Ternak 

Salah satu manfaat utama petai cina adalah sebagai sumber pakan ternak, terutama kambing, sapi, dan domba. Daun, batang, dan biji petai cina kaya akan protein yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak. Dalam beberapa penelitian, daun petai cina disebut mengandung protein kasar sekitar 25%, yang merupakan angka cukup tinggi untuk bahan pakan alami. 

Selain itu, tanaman ini mudah dicerna oleh ternak, sehingga meningkatkan efisiensi pakan. Petai cina juga sangat adaptif terhadap berbagai jenis tanah dan kondisi cuaca, membuatnya menjadi pilihan populer untuk pakan di daerah tropis yang memiliki musim kering yang panjang. 

2. Sumber Pupuk Hijau dan Penahan Erosi 

Sebagai tanaman leguminosa, petai cina memiliki kemampuan mengikat nitrogen dari atmosfer dan menyimpannya di dalam tanah melalui akar-akarnya. Kemampuan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan tanah, sehingga sering digunakan sebagai tanaman penutup tanah atau dalam sistem agroforestri.

Petai cina membantu menambah unsur hara tanah, meningkatkan kualitas tanah, dan mengurangi kebutuhan akan pupuk sintetis. Selain itu, tanaman ini juga berperan dalam menahan erosi di daerah perbukitan atau lahan yang miring. Sistem perakarannya yang dalam membantu menjaga struktur tanah tetap stabil dan mencegah longsor saat musim hujan tiba. 

3. Pengobatan Tradisional 

Dalam pengobatan tradisional, biji petai cina sering digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi cacingan. Biji petai cina mengandung senyawa aktif yang memiliki sifat anti-parasit, sehingga efektif digunakan untuk membasmi cacing di dalam tubuh, terutama pada anak-anak. Selain itu, bagian lain dari tanaman ini, seperti kulit batang dan daunnya, juga dipercaya memiliki khasiat dalam pengobatan luka luar dan penyakit kulit. 

Namun, perlu dicatat bahwa konsumsi biji petai cina dalam jumlah besar secara terus-menerus bisa berbahaya karena mengandung zat mimosin, sejenis senyawa toksik yang dapat menyebabkan keracunan jika tidak diolah dengan benar. Oleh karena itu, penggunaan petai cina untuk tujuan pengobatan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dosis yang dianjurkan. 

4. Sumber Energi Terbarukan 

Petai Cina juga sedang dieksplorasi sebagai salah satu sumber biomassa untuk energi terbarukan. Batang dan cabang tanaman ini memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif melalui proses pirolisis atau pembakaran untuk menghasilkan energi. Di beberapa negara, petai cina dijadikan bahan baku untuk produksi briket, bioetanol, atau biomassa lainnya. 

    Budidaya Petai Cina 

    Petai cina dikenal sebagai tanaman yang mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan intensif. Ia dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis maupun subtropis dengan curah hujan yang bervariasi, mulai dari 500 hingga 2000 mm per tahun. Petai cina lebih suka tanah yang gembur dengan drainase baik, meskipun ia dapat beradaptasi di tanah yang lebih miskin hara. 

    Tanaman ini bisa diperbanyak melalui biji. Sebelum penanaman, biji perlu direndam dalam air hangat selama 24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan. Setelah ditanam, petai cina biasanya mulai berbunga setelah 6-8 bulan, dan menghasilkan polong dalam waktu sekitar satu tahun. Petai cina juga memiliki kemampuan untuk menumbuhkan tunas baru setelah dipangkas, sehingga dapat dipanen berkali-kali dalam setahun. 

    Petai Cina adalah tanaman serbaguna yang kaya manfaat. Mulai dari sebagai sumber pakan ternak berkualitas tinggi, pupuk hijau, hingga sebagai bahan baku energi terbarukan. Dalam konteks pertanian berkelanjutan, petai cina juga berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi, menjadikannya tanaman yang ideal untuk sistem agroforestri. 

    Dengan manfaat yang begitu beragam, petai cina layak mendapatkan perhatian lebih dari petani dan masyarakat luas. Potensi ekonominya juga cukup besar, baik sebagai pakan ternak maupun bahan produksi lain yang bermanfaat bagi lingkungan dan kesejahteraan manusia. 

    Penulis: Muh Yudistira | Editor: Rahel Azzahra

    Tanya Pakar

    powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.