MENELISIK POTENSI DESA HARAPAN MUKTI YANG MENGINSPIRASI
MENELISIK POTENSI DESA HARAPAN MUKTI YANG MENGINSPIRASI
Desa Harapan Mukti merupakan sebuah desa di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Desa seluas 1,875 ha ini berdiri pada tahun 1984 yang pada awalnya dikelola oleh Departemen Transmigrasi. Desa Harapan Mukti telah mengalami tiga kali perubahan nama dari desa menjadi kampung sejak bergulirnya otonomi daerah, kemudian berubah nama kembali menjadi desa sejak Kabupaten Mesuji menjadi kabupaten definitif pada tahun 2008. Sebagian besar penduduk Desa Harapan Mukti merupakan pindahan transmigrasi lokal pada tahun 1983 dari berbagai daerah, diantaranya yaitu Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan trans sisipan pribumi Mesuji. Hal itulah yang menyebabkan hingga saat ini hampir seluruh penduduk Harapan Mukti merupakan suku jawa.
Desa Harapan Mukti secara administratif dan geografi memang berada di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Namun adat istiadat, budaya, dan bahasa mayoritas menggunakan adat dan bahasa jawa. Salah satu contohnya adalah peringatan malam 1 suro yang sangat identik dengan budaya jawa yang menganggap bahwa malam ini tidak hanya sekedar pergantian tahun, namun memiliki sejarah dan arti tersendiri. Peringatan malam 1 suro di Desa Harapan Mukti dilakukan dengan menggelar kenduri dan berdoa bersama di setiap RT yang tempatnya berada di pertigaan atau perempatan jalan. Kegiatan berdoa bersama ini dilakukan sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan tuhan dan mempererat tali persaudaraan. Kegiatan malam satu suro juga biasanya diisi dengan pertunjukkan wayang kulit yang mana bahwa pertunjukan wayang kulit mengandung nilai moral dan perilaku yang dapat dijadikan teladan bagi masyarakat. Selain dianggap sebagai usaha untuk melestarikan budaya bangsa, tradisi ini juga merupakan sarana hiburan untuk masyarakat.
Selain peringatan malam satu suro, masih banyak tradisi-tradisi jawa yang berlaku di sebuah desa yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera ini. Beberapa contoh lainnya adalah yasinan setiap malam Jumat, kenduri, dan “rewangan” setiap hajatan besar. Tradisi-tradisi tersebut semakin mempererat tali persaudaraan antara satu sama lain masyarakat di Desa Harapan Mukti. Kegiatan-kegaiatan itulah yang dapat membuat masyarakat desa berkumpul, berbagi cerita, dan saling bahu-membahu menolong antara satu sama lain. Kekeluargaan di Desa Harapan Mukti sangatlah kuat dan selalu hidup gotong royong membantu masyarakat lain yang membutuhkan bantuan.
Sebagian besar penduduk Desa Harapan Mukti berprofesi sebagai petani karet, singkong, dan kelapa sawit. Hampir 54% luas tanah di desa ini digunakan untuk perkebunan. Perkebunan karet dan singkong umumnya dikelola oleh pribadi, sedangkan perkebunan sawit dikelola plasma dengan menyewa tanah masyarakat. Desa Harapan Mukti memiliki produktivitas lahan karet dan singkong yang cukup baik dan mampu menjadi penopang sumber kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahkan pada saat tertentu, harga getah karet bisa mencapai Rp20.000,00 per kilogram yang mampu menaikkan pendapatan masyarakat berlipat-lipat. Akan tetapi, kini harga getah karet cenderung fluktuatif dan sering dipermainkan oleh pengepul sehingga masyarakat beralih dari tanaman karet ke tanaman singkong.
Tidak hanya berkebun karet dan singkong, masyarakat Desa Harapan Mukti juga memiliki beragam ide kreatif yang dikembangkan menjadi suatu usaha. Beberapa usaha masyarakat di Desa Harapan Mukti diantaranya yaitu usaha anyaman bambu, kerajinan bambu, arang, jamur tiram, tahu, teh tarik, hingga penggilingan plastik. Kerajinan anyaman dikembangkan oleh Mbah Seno yang masih berjalan hingga saat ini. Hasil anyaman Mbah Seno sudah banyak dikirimkan ke berbagai daerah di Kabupaten Mesuji meliputi obrok dan tas belanja dari bambu. Kemudian ada usaha kerajinan bambu Pak Eko yang membuat berbagai kerajinan berupa kursi, meja, hingga saung yang dikirim hingga ke Kota Metro. Adapun usaha penggilingan plastik di Desa Harapan Mukti merupakan sebuah usaha yang memanfaatkan plastik bekas yang digiling untuk kemudian didaur ulang menjadi plastik baru sehingga dapat mengurangi keberadaan sampah plastik yang selalu bertambah setiap harinya.
Hidup bermasyarakat di Desa Harapan Mukti memberikan berbagai ilmu baru yang sangat penting dan tidak didapatkan di dunia kampus. Desa ini mengajarkan arti kekeluargaan yang sangat erat dan rasa syukur yang tiada hentinya. Desa Harapan Mukti memiliki keunikan yang khas dan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa untuk dikembangkan lebih lanjut lagi. Inovasi pengembangan potensi wilayah sangat dibutuhkan untuk mendorong Harapann Mukti menjadi desa yang mandiri.
Penulis: Rifqi Aulia Ramadhan