KENDALIKAN HAMA TANAMAN PISANG DENGAN MEMBUAT MUSUH ALAMI
KENDALIKAN HAMA TANAMAN PISANG DENGAN MEMBUAT MUSUH ALAMI
Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman pisang dapat mengurangi produksi baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yang berdampak pada penurunan harga jual buah pisang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suhartanto pada 2012, serangan hama yang biasa dijumpai pada tanaman pisang yaitu hama penggulung daun pisang (Erionota thrax), penggerek bonggol (Cosmopolitus sordidus), penggerek batang (Odoiparus longicolis), dan ngengat kudis pisang (Nacoleia octasema).
Pengendalian hama merupakan langkah yang sangat penting dalam budidaya tanaman pisang untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil yang maksimal. Melakukan pengendalian hama secara mekanik atau penggunaan insektisida sintetik dianggap kurang efektif karena berdampak terhadap lingkungan sehingga perlu adanya agen pengendali hayati.
Pengendalian hayati dalam menekan hama pisang dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami. Kehadiran musuh alami merupakan salah satu komponen pengendali hama alami yang sangat penting dalam menurunkan populasi hama, misalnya musuh alami dari kelompok parasitoid dan jamur antagonis.
Putra dan Utami berdasar dari penelitian yang dilakukan keduanya pada 2019, terdapat musuh alami hama daun pisang yang berasal dari golongan parasitoid Brachymeria sp., Xanthopimpla sp., Telenomus sp., Ooencyrtus sp., Cotesia erionotae, Trichogramma sp., serta jamur antagonis Trichoderma sp. Semakin beragam agen hayati, akan semakin mendukung stabilitas ekosistem. Pada ekosistem yang stabil, efektivitas musuh alami cukup kuat dan dapat mengendalikan populasi hama secara alamiah.
Dalam mengoptimalkan agen hayati berupa Trichoderma sp. dapat dilakukan melalui perbanyakan musuh alami dalam media cair untuk memproduksi jamur antagonis. Simak tahapan berikut dalam pembuatan Trichoderma sp.
Alat dan Bahan:
- Trichoderma sp.
- Kentang
- Gula
- Aquades
- Larutan KMNO4
- Minyak tween 80
- Fermentor
- Rockwool
- Aerator
- Galon
Cara Pembuatan:
- Potonglah kentang menjadi bagian-bagian kecil, lalu saring untuk memperoleh ekstrak kentang.
- Campurkan ekstrak kentang dan gula, untuk membuat media kultur cair yang dinamakan larutan EKG (ekstrak kentang gula).
- Larutkan jamur antagonis Trichoderma sp. pada tabung reaksi yang berisi 5 mili aquadest steril dan minyak tween sebanyak 2 tetes.
- Letakkan larutan EKG dan jamur antagonis Trichoderma sp. di dalam galon dengan volume ⅓.
- Sambungkan ke fermentor dan aerator yang berisi larutan KMNO4 dan rockwool untuk mengalirkan udara ke alat.
- Alat dapat berfungsi ketika terdapat gelembung udara yang tertiup di dalam air.
Penggunaan agen hayati seperti Trichoderma sp. dalam pengendalian hama tanaman pisang merupakan langkah inovatif yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Selain efektif menekan populasi hama, agen hayati ini membantu menjaga stabilitas ekosistem dan meminimalkan dampak negatif penggunaan insektisida sintetis.
Penulis: Fathiyya Azzahra | Editor: Rahel Azzahra