ENERGI BIOMASSA KAYU: POTENSI, TEKNOLOGI KONVERSI, DAN ANCAMAN TAK TERDUGA
Penggunaan energi secara besar-besaran menyebabkan krisis energi bagi manusia yang selama ini banyak memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Penggunaan biomassa kemudian menjadi solusi yang dapat digunakan. Sejak dahulu, manusia memang sudah menggunakan biomassa sebagai sumber energi. Contohnya kayu untuk menyalakan api unggun.
Kayu memang menjadi salah satu sumber daya yang dapat digunakan menjadi bahan baku biomassa. Ada banyak kelebihan dan potensi yang dimiliki oleh kayu. Pada dasarnya, biomassa adalah bahan organik hasil fotosintesis, seperti tanaman, limbah pertanian, dan kayu, yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
Kayu, khususnya, telah lama dikenal sebagai bahan bakar oleh masyarakat Indonesia. Potensi biomassa kayu di Indonesia sangat besar, terutama dari limbah penggergajian, limbah plywood, dan limbah logging. Selain ketersediaannya yang melimpah, kayu memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Konversi Biomassa Kayu
Limbah kayu dapat diolah menjadi sumber energi yang bernilai ekonomis, terutama karena bahan ini sering kali merupakan limbah dari industri primer. Biomassa kayu juga memiliki sifat dapat diperbarui (renewable) sehingga dapat mendukung keberlanjutan sumber energi untuk jangka panjang.
Kayu sebagai bahan bakar biomassa memerlukan proses pengolahan agar dapat dimanfaatkan secara efisien. Ada tiga teknologi utama dalam konversi biomassa kayu menjadi energi:
- Pembakaran Langsung: Teknologi paling sederhana yang memanfaatkan kayu sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas.
- Konversi Termokimia: Proses ini melibatkan perlakuan termal untuk menghasilkan bahan bakar seperti syngas atau bio-oil melalui reaksi kimia.
- Konversi Biokimia: Menggunakan mikroorganisme untuk mengubah kayu menjadi bahan bakar seperti bioethanol.
Beberapa biomassa kayu juga perlu dikeringkan dan didensifikasi untuk meningkatkan kepraktisan penggunaannya. Teknologi ini mendukung efisiensi energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.
Pemanfaatan dan Ancaman
Sebagai negara dengan kekayaan hutan yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan biomassa kayu sebagai solusi energi. Selain digunakan untuk kebutuhan domestik, biomassa kayu dapat menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Limbah kayu dari industri seperti penggergajian dan logging dapat diolah menjadi bahan bakar tanpa bersaing dengan penggunaan kayu untuk kebutuhan non-energi seperti bahan bangunan atau furnitur.
Meski amat berpotensi, mengutip dari Mongabay, laporan tahun 2024 dari berbagai NGO Lingkungan, menyatakan bahwa penggunaan biomassa kayu telah berkontribusi besar dalam deforestrasi hutan. Menurut laporan tersebut, ekspor pelet kayu yang diambil dari hutan Sulawesi pun terus meningkat.
Pengembangan biomassa kayu sebagai sumber energi terbarukan memang menjadi langkah strategis dalam mengatasi krisis energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, ancaman yang sudah membayangi di depan mata tidak dapat begitu saja diabaikan. Maka dari itu, penting untuk menggunakan kayu sebagai bahan baku biomassa secara bijak.
Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra