CARA MUDAH BUDIDAYA STROBERI UNTUK HASIL MAKSIMAL
CARA MUDAH BUDIDAYA STROBERI UNTUK HASIL MAKSIMAL
Strawberry (dibaca: Stroberi) merupakan tanaman buah berupa herba yang pertama kali ditemukan di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi, yaitu Fragaria chiloensis L, menyebar ke berbagai negara di Amerika, Eropa, dan Asia.
Spesies F. vesca L juga menyebar lebih luas dibandingkan dengan spesies lainnya. Jenis stroberi tersebut merupakan yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Stroberi dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 1.000 hingga 2.000 mdpl dengan suhu udara optimal antara 17 hingga 20 derajat Celsius dan suhu udara minimal antara 4 hingga 5 derajat Celsius. Selain itu, pertumbuhannya juga membutuhkan curah hujan sekitar 600 hingga 700 milimeter per tahun dengan lama penyinaran matahari 8 sampai 10 jam per hari.
Dikutip dari Rukmana (1998) dalam bukunya yang berjudul Stroberi: Budidaya dan Pascapanen, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan dalam budidaya tanaman stroberi.
Pembibitan
Stroberi dapat diperbanyak melalui biji dan bibit vegetatif, seperti anakan stolon atau akar sulur. Jumlah bibit yang dibutuhkan per hektar berkisar antara 40.000 hingga 83.350.
Pengelolaan Lahan
Sebelum lahan dibajak, lahan diisi air terlebih dahulu dan dibiarkan semalaman. Keesokan harinya, lakukan pembajakan dengan kedalaman sekitar 30 centimeter, lalu tanah dikeringkan dan dihaluskan.
Pembentukan Bedengan
Bedengan dibentuk dengan lebar 80 sampai 120 centimeter dan tinggi 30 sampai 40 centimeter, dengan jarak antara bedengan sekitar 60 centimeter.
Pengapuran
Pengapuran dilakukan jika diperlukan, dengan dosis sekitar 100 hingga 200 kilogram per 1.000 meter persegi yang disesuaikan dengan kondisi lahan.
Pemupukan Dasar
- Berikan pupuk dengan campuran berupa 20 kilogram pupuk urea, 25 kilogram TSP (Triple Super Phospat), 10 kilogram KCL (kalium klorida), serta pupuk kandang sebanyak 2 sampai 3 ton per 1.000 meter persegi.
- Siram dengan POC NASA sebanyak 30 sampai 60 tutup per 1.000 meter persegi dan dicampurkan dengan air secukupnya.
Pembentukan Natural Glio
Pencegahan serangan penyakit, seperti layu karena jamur, taburkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan pupuk kandang, lalu diamkan selama 1 minggu. Satu kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25 sampai 30 kilogram pupuk kandang untuk luasan sekitar 1.000 meter persegi.
Pemasangan Mulsa
Pasang mulsa plastik saat matahari sedang terik, sehingga mulsa dapat mengembang dan menutupi bedengan dengan baik.
Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang tanam dengan diameter sekitar 10 centimeter dan jarak antar lubang sekitar 30 sampai 50 centimeter. Model penanaman bisa berupa dua baris berhadapan membentuk segi empat.
Penanaman
Pindahkan bibit beserta medianya, sebaiknya kondisikan bibit selama sebulan sebelum ditanam di kebun. Pastikan akar bibit tidak rusak saat membuka polybag pada saat penanaman.
- Penyulaman
Penyulaman sebaiknya dilakukan dalam waktu 15 sampai 30 hari setelah penanaman, terutama pada sore hari dan dilanjutkan dengan penyiraman.
- Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau rumput liar yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
- Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada sulur yang kurang produktif, serta pada bunga pertama untuk memastikan produksi buah yang berkualitas.
Pemupukan Susulan
Berikan pupuk susulan pada usia 1,5 sampai 2 bulan setelah penanaman, dengan NPK (16-16-16) yang dicampur dalam 200 liter air. Tuangkan sekitar 350 hingga 500 cc (cubic centimeter) pupuk per tanaman.
Penulis: Luna Lukvitasari | Editor: Chelvi Agnariosa