BUDIDAYA UNDUR-UNDUR: BISA JADI OBAT DAN PELUANG BISNIS BARU
BUDIDAYA UNDUR-UNDUR: BISA JADI OBAT DAN PELUANG BISNIS BARU
Undur-undur atau sering dikenal sebagai larva dari serangga Myrmeleon sp. ini adalah makhluk kecil yang sering ditemukan di pasir atau tanah kering. Namanya yang khas, di Indonesia diberikan karena cirinya yang berjalan mundur ketika menggali jebakan di tanah.
Di negara lain, hewan unik ini dinaman antlion atau bisa diartikan singa semut. Nama tersebut diberikan karena undur-undur merupakan pemangsa semut yang ganas. Maka disebut lah undur-undur sebagai singanya para semut.
Undur-undur punya penampilan yang khas dan sedikit mirip dengan capung. Ciri khasnya tersebut muncul karena salah satu anatomi tubuhnya yakni pada bagian abdomen, berukuran panjang, juga sayap transparannya, yang sekilas mirip dengan capung.
Di Indonesia, undur-undur dikenal karena sifatnya yang unik dan juga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Potensi undur-undur diolah menjadi obat ini tentu dapat menjadi peluang yang baik dan mulai dibudidayakan.
Undur-undur adalah hewan kecil yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional oleh berbagai etnik di Indonesia, termasuk etnik Lom di Pulau Bangka. Hewan ini dikenal memiliki khasiat dalam pengobatan beberapa penyakit. Berikut adalah panduan cara budidaya undur-undur berdasarkan informasi yang tersedia.
Untuk mengetahui cara pembudidayaannya, berikut adalah panduan bagaimana cara budidaya undur-undur:
1. Pemilihan Lokasi
Undur-undur memerlukan lingkungan yang mendekati habitat alami mereka untuk berkembang dengan baik. Pilih lokasi yang memiliki tanah berpasir dan kering. Pastikan lokasi tersebut tidak terkena sinar matahari langsung secara berlebihan dan terlindungi dari hujan.
2. Media Budidaya
Gunakan tanah berpasir yang dicampur dengan sedikit tanah liat. Media ini harus memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air yang dapat merusak habitat undur-undur. Media budidaya harus steril dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
3. Penangkapan dan Pengumpulan
Undur-undur dapat dikumpulkan dari habitat aslinya dengan cara menggali lubang-lubang kecil di tanah berpasir di sekitar pohon atau tempat teduh lainnya. Pastikan untuk menangkap undur-undur dewasa yang siap berkembang biak.
4. Penyiapan Kandang
Siapkan kandang dari kotak kayu atau plastik dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung media budidaya dan undur-undur. Buat ventilasi yang cukup pada kandang untuk sirkulasi udara yang baik.
5. Penanaman Undur-Undur
Masukkan undur-undur yang telah dikumpulkan ke dalam kandang yang sudah disiapkan. Pastikan mereka memiliki cukup ruang untuk bergerak dan membuat lubang.
6. Pemberian Pakan
Undur-undur memakan serangga kecil dan bahan organik lainnya. Anda dapat memberi makan mereka dengan serangga kecil seperti semut atau kutu daun. Pastikan untuk selalu menyediakan pakan yang cukup.
7. Pemeliharaan
Jaga kebersihan kandang dan pastikan media budidaya tetap kering. Gantilah media secara berkala untuk mencegah penumpukan kotoran yang dapat mengganggu kesehatan undur-undur.
8. Pemantauan Pertumbuhan
Pantau perkembangan undur-undur secara rutin. Perhatikan tanda-tanda penyakit atau kelainan. Jika ditemukan undur-undur yang sakit atau mati, segera pisahkan dari yang sehat.
9. Pemanenan
Undur-undur dapat dipanen setelah mencapai ukuran yang cukup besar dan jumlahnya sudah banyak. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara menggali media budidaya secara perlahan dan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada undur-undur.
10. Pengolahan Pasca Panen
Setelah dipanen, undur-undur dapat digunakan langsung atau dikeringkan untuk disimpan lebih lama. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan oven dengan suhu rendah.
Budidaya undur-undur tidak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pengobatan tradisional, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang baik. Dengan budidaya yang tepat, undur-undur dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra