Artikel

BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA: TAHAP PENYEMAIAN HINGGA PANEN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA: TAHAP PENYEMAIAN HINGGA PANEN
Artikel / Hortikultura / Pertanian

BUDIDAYA PEPAYA CALIFORNIA: TAHAP PENYEMAIAN HINGGA PANEN

Hortikultura merupakan cabang dari agronomi yang berfokus pada budidaya tanaman kebun, termasuk tanaman buah, bunga, serta tanaman obat-obatan. Sebagai bagian dari pertanian modern, hortikultura meliputi berbagai kegiatan seperti pembenihan, pembibitan, produksi tanaman, pengendalian hama dan penyakit, hingga proses distribusi hasil panen.

Di Indonesia, meskipun lahan untuk hortikultura lebih terbatas dibandingkan lahan untuk tanaman perkebunan dan serealia, potensi ekonomis komoditas hortikultura tetap tinggi. Salah satu tanaman hortikultura yang populer dan banyak dibudidayakan adalah pepaya, khususnya jenis pepaya california.

Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah tropis yang berasal dari Meksiko Selatan, namun tanaman ini telah berkembang dan dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia. Pepaya dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim, baik di daerah basah, kering, dataran rendah, hingga pegunungan. Indonesia sebagai negara tropis menjadi lokasi yang ideal untuk budidaya pepaya.

Beragam jenis pepaya dapat ditemukan di seluruh pelosok Indonesia, dengan variasi bentuk buah yang lonjong, bulat, dan silindris, serta ukuran yang berbeda-beda. Warna daging buah pepaya juga bervariasi, mulai dari merah, kuning, hingga oranye, sementara kulit buahnya berwarna hijau tua, hijau muda, atau kuning.

Di kalangan petani milenial, pepaya jenis california menjadi pilihan utama untuk dibudidayakan. Alasannya adalah produktivitas yang tinggi, dengan hasil panen mencapai 2 ton pepaya per hektar dalam satu kali panen. Produktivitas yang tinggi ini membuat pepaya california menarik untuk diusahakan sebagai sumber pendapatan.

Budidaya pepaya california dimulai dari penyemaian benih hingga masa panen. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

Penyemaian Benih Pepaya

Biji pepaya yang akan dijadikan benih harus direndam dalam air selama semalam. Setelah direndam, benih yang tenggelam dipilih karena memiliki kualitas yang lebih baik. Benih tersebut kemudian diperam dalam kertas koran atau kain basah selama seminggu. Setelah masa pemeraman, benih dapat disemai dalam polibag yang diisi dengan media tanam berupa campuran tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1. Setelah 1-1,5 bulan, bibit pepaya siap untuk dipindahkan ke lahan penanaman.

Penanaman Bibit Pepaya

Sebelum bibit ditanam, lahan harus dibersihkan dari rumput liar. Buat lubang tanam dengan jarak antar tanaman 2,5 x 2,5 meter, dan tambahkan pupuk kandang ke dalam lubang. Setelah itu, lubang dialiri air, dan bibit pepaya dapat ditanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari stres tanaman akibat panas matahari.

Pemeliharaan Tanaman Pepaya

Pemeliharaan tanaman pepaya meliputi penyiraman, pemupukan, dan penyulaman jika ada bibit yang mati. Pemupukan awal dilakukan saat penanaman dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos sebanyak 40 kilogram per tanaman. Setelah tanaman berumur 2 minggu, pemupukan tambahan dilakukan dengan pupuk NPK sebanyak 200 gram per pohon. Pemupukan rutin ini penting untuk memastikan produktivitas tanaman tetap optimal.

Panen dan Pasca Panen

Masa panen pertama pepaya california dapat dilakukan pada umur 7 hingga 9 bulan setelah tanam. Tanda pepaya yang siap dipanen adalah adanya semburat kuning pada kulit buah. Panen dilakukan dengan cara memotong tangkai buah, dan biasanya dapat dilakukan setiap 10 hari sekali.

    Budidaya pepaya california menawarkan potensi besar bagi petani di Indonesia, terutama dengan produktivitasnya yang tinggi dan kebutuhan lahan yang tidak terlalu luas. Dengan mengikuti tahapan budidaya yang benar, mulai dari penyemaian, penanaman, pemeliharaan, hingga masa panen, petani dapat meraih hasil yang optimal. Pepaya california menjadi salah satu pilihan tanaman hortikultura yang menjanjikan untuk dikembangkan, baik di lahan skala kecil maupun besar.

    Penulis: Putri Widiyanti | Editor: Rahel Azzahra

    Tanya Pakar

    powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.