BUDI DAYA PEPAYA BERBATANG PENDEK & BERBUAH LEBAT
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang digemari masyarakat karena harganya yang terjangkau, rasanya yang enak, dan juga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Buah ini memiliki banyak permintaan di pasaran Indonesia bahkan Asia. Pepaya sudah dibudidayakan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya yaitu daerah Kab. Kebumen. Kegiatan budidaya yang dilakukan yaitu pembenihan, penyemaian, pembibitan, penanaman, perawatan, panen, hingga proses pasca panen. Salah satu kendala dalam kegiatan budidaya pepaya yaitu tahap panen karena pepaya pada umumnya memiliki batang yang cukup tinggi. Namun Bapak Darus, petani pepaya dari Desa Banjarreja, Kab. Kebumen menerapkan teknik budidaya yang baru untuk mengatasi persoalan tersebut. Beliau mendapatkan informasi mengenai teknik budidaya tersebut dari internet dan hanya berawal dari coba coba saja. Awalnya petani lain menganggap Bapak Darus sebagai orang yang kurang waras akibat teknik budidaya tersebut, namun setelah melihat hasil yang didapatkan beliau, para petani lain turut salut atas usahanya tersebut.
Bapak Darus menyebut teknik budidaya ini dengan istilah ‘pepaya stek’, walau sebenarnya metode yang digunakan bukanlah metode stek pada umumnya.
Metode ‘pepaya stek’ yang dilakukan beliau yaitu:
- Bibit pepaya ditanam.
- Setelah berusia sekitar 1 bulan (ketinggian tanaman 40-50 cm), potong pupusnya atau daun muda yang paling atas agar tumbuh banyak tunas di batang bawah.
- Potong ke dua kalinya ketika tunas baru tumbuh, batang dipotong dan sisakan 15 cm dari tanah agar bekas potongan tidak membusuk maka dibungkus dengan plasik.
- 7 hari setelah pemotongan kedua, dilakukan seleksi tunas. Sisakan satu tunas yang paling bagus.
- Sekitar 3 sampai 4 bulan buah mulai bermunculan.
‘Pepaya stek’ ini membuat tanaman pepaya yang ditanam Bapak Darus menjadi cepat berbuah dan berbatang pendek. Selain metode ini, perawatan yang baik perlu dilakukan agar menghasilkan tanaman yang sehat dan berbuah bagus. Akibat dari metode ‘pepaya stek’ ini, proses pemetikan atau pemanenan bisa dilakukan dengan mudah.
Penulis: Rifqi Fadhli Husaini