Artikel

BUDIDAYA KUNYIT: DARI PENGOLAHAN TANAH HINGGA PANEN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - BUDIDAYA KUNYIT: DARI PENGOLAHAN TANAH HINGGA PANEN
Artikel / Hortikultura / Pertanian

BUDIDAYA KUNYIT: DARI PENGOLAHAN TANAH HINGGA PANEN

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman rimpang yang dikenal luas di berbagai belahan dunia, baik untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Tanaman ini sudah digunakan sejak lama, khususnya oleh masyarakat di Pulau Jawa, sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Selain untuk pengobatan, kunyit juga memiliki peran penting dalam industri makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, dan tekstil.

Selain manfaatnya yang melimpah, budidaya kunyit tergolong mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas. Tanaman kunyit juga memberikan manfaat besar di bidang kesehatan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya kunyit adalah pemilihan bibit yang berkualitas, media tanam yang sesuai, teknik penanaman, pemupukan, pengendalian hama, serta pemanenan yang tepat. Pemilihan varietas kunyit yang akan ditanam sangat mempengaruhi kualitas hasil panen nantinya.

Kunyit merupakan tanaman yang cocok ditanam di daerah dengan pencahayaan matahari yang cukup dan tanah yang tidak tergenang air. Tanaman ini tumbuh baik di daerah dengan curah hujan sekitar 1000-4000 mm per tahun dan suhu 19-30 derajat Celsius. Kunyit juga membutuhkan tanah yang subur, gembur, serta kaya akan bahan organik. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai ketinggian, mulai dari 45 hingga 240 meter di atas permukaan laut, menjadikannya tanaman yang fleksibel dalam berbagai kondisi geografis.

Langkah-Langkah Budidaya Kunyit
  1. Pengolahan Tanah
    Pengolahan tanah untuk budidaya kunyit memerlukan campuran tanah gembur, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Campuran ini harus diaduk hingga merata sebelum dimasukkan ke dalam pot yang telah disiapkan. Pot dengan diameter 20 cm dan tinggi 40 cm sangat ideal untuk menanam kunyit, dengan campuran media tanam diisi setinggi 30 cm.
  2. Penanaman Bibit Kunyit
    Bibit kunyit yang siap ditanam adalah bibit yang telah disemai dan tumbuh tunas. Buat lubang di media tanam dengan kedalaman sekitar 8 cm, lalu masukkan satu bibit atau tunas ke dalam setiap lubang. Setelah itu, tutup lubang dengan media tanam dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembaban tanah.
  3. Pemupukan
    Pemupukan tanaman kunyit sebaiknya menggunakan pupuk kompos atau organik, bukan pupuk kimia. Pemupukan dilakukan setiap bulan sekali dengan kombinasi tanah, pupuk kandang, dan kompos dalam perbandingan 1:1:1. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan menghasilkan rimpang yang sehat.
  4. Penyiraman
    Penyiraman tanaman kunyit dilakukan setiap 2-3 hari sekali untuk menjaga kelembaban tanah. Penyiraman sebaiknya dilakukan di sore hari agar tanah tetap lembab tanpa berisiko membuat rimpang kunyit membusuk. Penting untuk menghindari penyiraman yang berlebihan, karena air yang menggenang dapat merusak bibit dan mempercepat pembusukan rimpang.
  5. Masa Panen
    Kunyit dapat dipanen setelah berusia sekitar 8 bulan sejak penanaman. Pada usia ini, rimpang kunyit yang dihasilkan akan lebih besar, segar, dan memiliki berat yang ideal. Rimpang kunyit yang dipanen pada waktu yang tepat akan lebih tahan lama saat disimpan dan memiliki kualitas yang baik untuk berbagai keperluan.

Budidaya kunyit bukan hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung kesehatan dan kelestarian lingkungan. Dengan metode budidaya yang tepat, siapa pun dapat memanfaatkan potensi kunyit sebagai tanaman multifungsi yang bernilai tinggi.

Penulis: Putri Widiyanti | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.