Artikel

BIO-IMUNISASI BENIH IPB: VAKSIN TANAMAN PADI UNTUK SOLUSI PERTANIAN BERKELANJUTAN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - BIO-IMUNISASI BENIH IPB: VAKSIN TANAMAN PADI UNTUK SOLUSI PERTANIAN BERKELANJUTAN
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

BIO-IMUNISASI BENIH IPB: VAKSIN TANAMAN PADI UNTUK SOLUSI PERTANIAN BERKELANJUTAN

Padi merupakan komoditas pangan yang sangat penting di Indonesia. Komoditas ini sudah lama menjadi pangan pokok bagi masyarakat. Terdapat  ungkapan,  “belum makan kalau belum makan nasi,” adalah hal yang menunjukkan masyarakat Indonesia sangat tergantung pada pangan nasi. 

Sayangnya, produksi padi di Indonesia seringkali menghadapi ancaman hama dan penyakit tanaman. Tidak sedikit juga terjadi fenomena gagal panen yang dialami petani padi sehingga mengalami kerugian akibat ancaman tersebut. 

Untuk menanggulangi kegagalan panen tersebut, metode yang umum digunakan bersifat kuratif, misalnya aplikasi pestisida sintetik. Artinya, metode itu bekerja seperti “mengobati” bila dalam dunia kesehatan manusia dan dilakukan setelah terjadinya serangan hama ataupun penyakit tanaman. Namun, seringkali penggunaan pestisida sintetik menyebabkan kerusakan lingkungan serta justru meningkatkan resistensi hama dan penyakit. Maka dari itu, metode ini dianggap kurang tepat sebagai solusi pertanian yang berkelanjutan. 

Pertanian berkelanjutan menjadi tantangan untuk menyelesaikan ancaman hama dan penyakit. Kini, Dosen Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor (IPB University), Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr meluncurkan terobosan inovasi “vaksin” tanaman padi yang disebut dengan Bio-imunisasi. Inovasi ini diibaratkan seperti “vaksin” yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman padi serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan dan resistensi hama penyakit. 

Lalu, apa itu Bio-imunisasi, dan bagaimana teknologi ini digunakan untuk mendukung pertanian? Mari kita jelajahi ide revolusioner ini yang menjadi langkah maju dalam mendukung pertanian keberlanjutan di Indonesia.      

Mengenal Bio-Imunisasi Benih IPB 

Bio-Imunisasi Benih adalah metode pengendalian hama dan penyakit tanaman padi yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman serta tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dilansir dari wawancara yang dilakukan IPB TV kepada Prof. Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr, “Bio-Imunisasi Benih khususnya padi merupakan upaya peningkatan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, maupun toleransi cekaman abiotik menggunakan bahan makhluk hidup seperti mikroba, makanya disebut Bio-Imunisasi.”  

Bio-Imunisasi benih diibaratkan seperti vaksin yang dapat meningkatkan ketahanan tanaman meskipun tidak sepenuhnya sama dengan vaksin pada manusia.  Prof. Suryo juga menyebutkan menyebutkan bahwa inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam jangka waktu tertentu sehingga bisa bertahan, mengurangi serangan hama penyakit, dan dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Bio-imunisasi merupakan teknologi perlakuan benih yang memanfaatkan mikroba endofit dan rhizobakteri pemacu pertumbuhan tanaman (PGPR). Proses ini melibatkan bakteri strain khusus dan cendawan endofit yang teruji. Perlakuan benih ini membuat tanaman lebih tahan terhadap hama seperti wereng coklat, penggerek batang, dan penyakit blas.

Aplikasi penggunaan Bio-Imunisasi benih ini pada dasarnya dilakukan dengan perendaman dan pemeraman benih padi.  Awalnya, benih direndam dengan PGPR selama 24 jam kemudian setelah itu benih ditiriskan. Benih yang telah ditiriskan selanjutnya diperam dengan cendawan endofit selama 12 Jam. Setelah itu, benih yang sudah tumbuh siap disemai dan akan mendapat ketahanan sampai 40 hari. Sesudah 40 hari, dilakukan aplikasi ulang agar mendapat ketahanan tanaman kembali.   

Keunggulan Bio-Imunisasi Benih IPB 

Saat ini, sudah banyak hama maupun penyakit yang sulit dikendalikan dengan pestisida sintetik. Hal ini disebabkan karena terjadinya resistensi hama dan penyakit terhadap kandungan bahan aktif dari pestisida sintetik. Bio-Imunisasi memiliki keunggulan baik dari segi keefektifan mau efisiensi. Aplikasi Bio-Imunisasi dapat mencapai  keefektifan diatas 60 persen dan efisiensi yang hanya memerlukan dosis yang sedikit  namun tetap praktis. 

Inovasi Bio-Imunisasi telah diterapkan di Subang, Jawa Barat dan berhasil menyelamatkan ratusan hektar lahan padi petani terhadap serangan penggerek batang padi. Teknologi ini memiliki pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tanaman padi, persemaian dengan daya perkecambahan hampir mencapai 100 persen. Teknologi ini juga dapat membuat pertumbuhan bibit merata dan akar tumbuh lebih lebat. Padi yang diaplikasikan Bio-Imunisasi benih lebih tahan terhadap hama penggerek batang padi dibandingkan sawah yang tanpa perlakuan Bio-Imunisasi.

Aplikasi Bio-Imunisasi terbukti dapat mengurangi serangan hama penggerek batang padi yang tergolong hama yang dapat mempengaruhi pertumbuhan komoditas padi. Di samping itu, penggunaan Bio-Imunisasi juga menurunkan gejala sundep akibat serangan penggerek batang padi. Anakan terserang sundep pada petak tanpa perlakuan mencapai 67,30 persen. Adapun, pada perlakuan bio-imunisasi hanya sebesar 21,59 persen. Sawah yang lainnya yang diapliaksikan bio-imunisasi aman dari penggerek sedangkan di sebelahnya terserang berat. 

Secara keseluruhan, Bio-Imunisasi benih dapat menjadi solusi inovatif pertanian berkelanjutan. Bio-Imunisasi terbukti mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap hama dan penyakit padi, serta serta ramah lingkungan dengan hasil positif yang telah terbukti di lapangan.  

Penulis: Farrasha Aulia Fahmi | Editor: Rahel Azzahra 

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.