Artikel

BERAS HITAM : WARISAN TURUN TEMURUN SEBAGAI POTENSI PERTANIAN UNGGULAN DESA KAREKAN

Untitled design (70)
Artikel / Desa Sahabat IPB University

BERAS HITAM : WARISAN TURUN TEMURUN SEBAGAI POTENSI PERTANIAN UNGGULAN DESA KAREKAN

Desa Karekan yang terletak di Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara merupakan sebuah desa yang memiliki potensi pertanian yang sangat menjanjikan. Salah satu potensinya adalah budidaya beras hitam. Meskipun beras hitam belum banyak dikenal oleh petani, namun di Dusun Watupayung, Desa Karekan, padi jenis ini sudah banyak ditanam dan dikembangkan oleh petani setempat. Hal tersebut menjadikan Desa Karekan satu-satunya penghasil beras hitam di Kabupaten Banjarnegara.

Selain itu, benih beras hitam yang digunakan di Desa Karekan diperoleh secara turun temurun. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya beras hitam telah menjadi tradisi yang diwariskan leluhur. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang terus diturunkan, para petani di Desa Karekan mampu mengembangkan budidaya beras hitam dengan baik.

Beras hitam merupakan salah satu jenis padi lokal yang langka saat ini disebabkan oleh waktu panen yang relatif lebih lama dibandingkan dengan jenis padi biasa. Kendala ini membuat banyak petani beralih memanfaatkan lahannya untuk menanam jenis tanaman lain yang memiliki waktu panen lebih cepat, seperti jagung, kubis, dan berbagai tanaman pangan lainnya. Akibatnya, ketersediaan beras hitam khas Desa Karekan masih sangat terbatas, sedangkan permintaan pasar terus meningkat karena manfaat nutrisi yang tinggi.

Penanaman beras hitam di Desa Karekan didasarkan pada musim tanam warga dengan membagi lahan menjadi dua bagian untuk menanam beras hitam dan padi biasa. Proses penyemaiannya memakan waktu sekitar 60-70 hari, dan waktu tanamnya mencapai 4 bulan. Setelah itu, proses pengeringan dilakukan selama 50-60 hari.

Gabah kering padi hitam dan alat tradisional pemotong padi (anai- anai) (Foto: Putri, Y. R.)

Meskipun permintaan pasar terhadap beras hitam ini tinggi, stok tidak mencukupi. Produktivitas beras hitam umumnya masih rendah, karena belum ada varietas unggul yang tersedia. Hal ini menjadi masalah utama jika dibandingkan dengan hasil produksi jenis padi lainnya. Di Desa Karekan, beras hitam ditanam dengan luas lahan mencapai 5- 6 hektar dalam satu musim tanam, dan hanya terdapat di Dusun Watupayung. Rata-rata hasil panen mencapai 8 ton per hektar dalam bentuk padi. Beras hitam dapat disimpan dalam bentuk beras selama 3-4 bulan dalam kondisi tertutup, sedangkan gabah dapat disimpan selama 3-4 tahun dengan cara yang tepat agar tahan lama.

Praktik penggunaan anai-anai, alat tradisional pemotong padi oleh Pak Sutiyono di Desa Karekan (Foto: Putri, Y. R.)

Beras hitam di Desa Karekan saat ini masih digunakan untuk konsumsi pribadi. Permintaan yang tinggi namun terbatasnya stok menjadi kendala dalam memenuhi permintaan konsumen. Oleh karena itu, penanaman padi beras hitam harus dilakukan setiap tahun untuk meningkatkan stok dan mempertahankan keberadaan benih beras tersebut. Salah satu keunikan dari beras hitam ini adalah proses pemanenan menggunakan teknik anai-anai, yang berbeda dengan padi biasa. Setelah dipanen, padi masih dijemur di sawah dan diikat dengan jerami.

Tampilan beras hitam setelah dimasak (Foto: Putri, Y. R.)

Beras hitam memiliki keunggulan lain, yaitu rendah gula (glukosa) dan tinggi serat, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan memberikan rasa kenyang lebih lama tanpa meningkatkan gula darah. Petani di Desa Karekan juga meyakini bahwa beras hitam memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap hama wereng dibandingkan padi biasa. Hama tersebut enggan menyerang beras hitam karena aroma dan ketidaktertarikannya terhadap daun yang berbeda dari padi biasa. Padi hitam di Desa Karekan tumbuh subur dengan tinggi yang bisa melebihi tinggi manusia. Keunikan ini menarik perhatian burung, yang cenderung lebih memilih padi hitam daripada padi biasa. Pengolahan padi hitam dilakukan secara alami dan masih menjaga keaslian tanpa adanya rekayasa genetika. “Petani ingin mempertahankan keaslian tanpa harus direkayasa dengan teknologi modern,” ujar Pak Sutiyono, seorang petani yang masih setia memberdayakan tanaman padi hitam ini.

Pemberdayaan tanaman beras hitam khas Karekan ini menjadi potensi besar dalam meningkatkan ekonomi petani dan memperkenalkan Desa Karekan kepada masyarakat di luar wilayah tersebut. Selain itu, hal ini juga dapat memperkenalkan warisan penemuan turun temurun kepada generasi mendatang. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, dan dinas terkait sangat penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman beras hitam guna mendukung sektor perekonomian masyarakat setempat.

Kehadiran budidaya beras hitam di Desa Karekan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi para petani, tetapi juga berkontribusi pada diversifikasi pangan di Kabupaten Banjarnegara. Beras hitam ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan kaya akan antioksidan, sehingga memberikan nilai tambah bagi konsumen yang peduli akan kesehatan dan gizi.

Penulis: Yosi Rahmadani Putri

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X