Pertanyaan:

Saya adalah mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Saya ingin bertanya mengenai permasalahan hama berupa lalat yang sering mengganggu sapi dan menyebabkan luka pada hewan tersebut, sehingga membuatnya tidak nyaman. Peternak di sini tertarik untuk mengetahui apakah ada obat herbal atau ramuan organik yang dapat digunakan secara efektif untuk mengatasi masalah ini. Meskipun peternak telah membersihkan sapi secara rutin, namun masih terdapat gangguan dari lalat. Di sisi lain, penggunaan obat anorganik dianggap mahal. Selain itu, peternak juga telah mencoba metode seperti memberikan daun pandan, namun hasilnya masih dirasa kurang memuaskan.

(Aisyah K. S.)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Ada beberapa obat herbal atau jamu yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit LSD (lumpy skin disease) pada sapi. Obat ini berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta mempercepat proses penyembuhan.

Meskipun Dinas Peternakan telah melakukan vaksinasi dan peternak melakukan pembersihan kandang secara berkala, namun LSD pada sapi tetap menjadi masalah karena penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang sulit diobati secara langsung.

Sapi yang telah terinfeksi dapat diberikan pakan yang mengandung protein tinggi dan bahan imunomodulator, seperti kunyit. Pengobatan pada luka bekas dianjurkan dengan memberikan obat luka dan salep antibiotik.

Sementara itu, penggunaan obat atau ramuan herbal untuk mengusir lalat tidak dapat memberikan jaminan efektivitas 100 persen. Upaya terbaik untuk mengurangi jumlah lalat adalah dengan menjaga kebersihan kandang agar tidak menarik perhatian lalat dengan bau tidak sedap.

Beberapa bahan herbal, seperti sereh, dapat digunakan sebagai repelan serangga. Namun, belum banyak penelitian yang mengukur efektivitas tersebut.

Salah satu studi menunjukkan bahwa minyak tea tree atau Melaleuca alternifolia juga dapat digunakan sebagai repelan serangga. Namun, hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Dr. drh. Sri Murtini, M.Si | Editor: Nurma Wibi Earthany