Artikel

BAGAIMANA CARA MENGATASI PENYAKIT HAWAR DAUN PADA JAGUNG?

9. P1 - Hermanu Triwidodo - DIGITANI - IPB University - Tani Nelayan Center IPB - CARA MENGATASI PENYAKIT HAWAR DAUN PADA JAGUNG
Artikel Konsultasi / Pertanian

BAGAIMANA CARA MENGATASI PENYAKIT HAWAR DAUN PADA JAGUNG?

Pertanyaan:

Saat ini, saya menanam jagung Exsotic Pertiwi F1 secara monokultur selama 70 hari. Bibit dibeli dari toko pertanian, dan pupuk Phonska diberikan 3 kali aplikasi per 2 bulan dengan dosis 0,2 kilogram per tanaman. Penyiangan gulma dilakukan dengan herbisida. Sebelumnya, lahan telah ditanami dengan ubi (M1), singkong (M2), bengkuang (M3), dan kacang panjang (M4). Sekitar pertanaman juga ada ubi jalar dan kacang panjang. Ulat grayak sering menyerang, diatasi dengan insektisida Megastar setiap bulan. Sayangnya, tanaman jagung terserang penyakit hawar, dengan gejala daun hijau keabu-abuan atau coklat, layaknya terbakar dan mengering. Hawar juga muncul pada klobot jagung. Bagaimana cara mengatasinya?

(Rusdi)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Penyebab hawar daun pada tanaman jagung adalah cendawan dari genus Helminthosporium. Biasanya, penyakit ini muncul saat tanaman berumur 14 hari dan dapat menyerang jagung dari fase vegetatif hingga masa panen.

Beberapa praktik budidaya yang dapat meningkatkan penyebaran penyakit ini meliputi penanaman yang tidak serentak, sanitasi yang kurang terhadap gulma dan tanaman sakit, penggunaan pupuk nitrogen berlebihan, serta penggunaan benih yang terinfeksi.

Berikut adalah beberapa pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi hawar daun pada tanaman jagung sebagai berikut.

  1. Melakukan sanitasi lahan dengan membersihkan tanaman sakit dan inang alternatif guna menekan sumber inokulum di lahan.
  2. Menggunakan varietas jagung yang tahan terhadap penyakit, seperti C-4, C-8, C-9, Andalas 4, P2, P10, P11, P14, P17, P19, P29, N 35, PAC 224, PAC 759, dan BIMA-8.
  3. Mengatur waktu tanam untuk menghindari musim penghujan yang memicu kondisi yang baik bagi patogen penyebab penyakit ini.
  4. Menyusun jarak tanam yang tepat agar tidak terlalu rapat, sehingga menciptakan lingkungan mikro yang tidak sesuai untuk perkembangan penyakit.
  5. Selain itu, pilihan kedua untuk penerapan varietas tahan juga disebutkan di poin sebelumnya.
  6. Menggunakan pengendalian hayati dengan memanfaatkan Bacillus subtilis dan Paenibacillus polymyxa.
  7. Melakukan perlakuan pada benih dengan memberikan metalaksil sebanyak 2,5 gram per kilogram benih dan pupuk NPK dengan tambahan Nordox56WP, yang dapat mengurangi serangan hawar daun yang disebabkan oleh Helminthosporium sp. pada fase vegetatif.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, M.Sc. | Editor: Niky Elfa Amanatillah

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.

X