Artikel

CARA SEMAI PADI MENGGUNAKAN NAMPAN: TERNYATA MUDAH!

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - CARA SEMAI PADI MENGGUNAKAN NAMPAN: TERNYATA MUDAH!
Artikel / Pertanian

CARA SEMAI PADI MENGGUNAKAN NAMPAN: TERNYATA MUDAH!

Loading

Proses penyemaian benih padi menggunakan nampan pada kegiatan Program Mahasiswa Petani Tangguh | Foto: Jovita Elizabeth Lumban Toruan

Penyemaian benih padi merupakan tahap awal yang sangat penting dalam budidaya padi. Proses ini bertujuan menghasilkan bibit yang sehat dan siap tanam, sehingga pertumbuhan tanaman di lahan utama menjadi lebih optimal.

Ada berbagai metode persemaian padi yang biasa digunakan oleh petani. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan nampan. Wadah nampan dapat dijadikan tempat media persemaian padi, sebelum nantinya dipindahkan ke lahan sawah.

Cara melakukan persemaian padi dengan menggunakan nampan

Langkah pertama adalah pemilihan benih. Petani perlu memilih benih unggul yang memiliki daya tumbuh tinggi dan tahan terhadap serangan hama maupun penyakit. Lalu, bagaimana cara mengetahui kualitas benih yang baik? Untuk menguji kualitas benih, dapat dilakukan uji apung dengan cara merendam benih dalam larutan garam. Benih yang tenggelam dianggap berkualitas baik dan layak digunakan, sedangkan yang mengapung dibuang.

Setelah benih yang baik telah terpilih dengan melakukan pengujian menggunakan air garam, benih berkualitas baik direndam dalam air bersih selama 24 jam. Perendaman ini bertujuan untuk mempercepat perkecambahan. Setelah benih direndam selama 24 jam, air rendaman dibuang dan benih diperam dengan cara ditutup dengan wadah yang tidak terkena sinar matahari selama 24 jam hingga mulai berkecambah.

Apabila benih sudah berkecambah, tahap selanjutnya adalah menyiapkan media semai, baik dalam bentuk bedengan di lahan maupun nampan semai (dapog). Media ini idealnya berupa campuran tanah subur dan pupuk organik dengan perbandingan 4:1.

Benih yang telah berkecambah disebarkan secara merata di atas media semai dengan ketebalan 1–1,5 cm, lalu ditutup tipis oleh tanah atau media semai. Media semai kemudian ditutup menggunakan terpal selama tiga hari untuk menjaga kelembapan. Setelah itu, penutup dibuka dan dilakukan penyiraman secara rutin. Bibit dipelihara hingga berumur 21–25 hari, saat akar dan batang sudah cukup kuat untuk dipindahkan ke lahan tanam.

Proses penyemaian merupakan proses penting dalam budidaya padi. Penyemaian yang tepat akan menghasilkan bibit yang kuat, seragam, dan siap menghasilkan panen maksimal.

Penulis: Jovita Elizabeth Lumban Toruan | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame