Artikel

MEMAHAMI AGROEKOSISTEM: KUNCI MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - MEMAHAMI AGROEKOSISTEM: KUNCI MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN
Artikel / Pertanian / Teknologi Pertanian

MEMAHAMI AGROEKOSISTEM: KUNCI MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

Loading

Agroekosistem merupakan ekosistem buatan yang dirancang manusia untuk mendukung produksi pangan dan hasil pertanian lainnya. Agroekosistem mencakup interaksi kompleks antara unsur biotik seperti tanaman, hewan, mikroorganisme, serta unsur abiotik seperti tanah, air, iklim, dan cahaya.

Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), tidak seperti ekosistem alami yang relatif stabil, agroekosistem bergantung pada intervensi manusia dan rentan terhadap gangguan eksternal.

Cara Kerja Agroekosistem

Sistem agroekosistem bekerja dalam suatu kerangka yang terdiri dari input (benih, pupuk, air), proses (pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama), output (hasil panen), dan lingkungan (iklim, kebijakan, sosial-ekonomi).

Sayangnya, praktik pertanian yang intensif seringkali memicu degradasi lingkungan. Misalnya, penggunaan pestisida berlebihan terhadap hama seperti wereng batang coklat pada padi dapat menyebabkan resurgensi hama akibat matinya musuh alami.

Untuk itu, pendekatan ekologi pertanian modern mendorong penggunaan teknik alami dalam mengelola agroekosistem. Sebuah literatur pertanian yang ditulis Zhou pada 2020, teknik alami tersebut mencakup rotasi tanaman, diversifikasi, pemanfaatan mikroorganisme tanah seperti Azospirillum atau Rhizobacteria, dan penggunaan agens hayati dalam pengendalian hama.

Konsep agroekologi yang berkembang pesat dalam satu dekade terakhir menggabungkan ilmu pengetahuan, kearifan lokal, dan prinsip keberlanjutan. Agroekologi bukan hanya soal teknik budidaya, melainkan juga pendekatan sistemik yang mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan ekonomi petani.

Tujuannya adalah menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan, produktif, dan adil. Dengan memahami prinsip agroekosistem dan mengadopsi pendekatan agroekologi, kita bisa menciptakan sistem pertanian yang tidak hanya menghasilkan panen, tapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan kesejahteraan petani.

Penulis: Deva Ananda | Editor: Rahel Azzahra


Sumber:

FAO. 2021. The State of the World’s Land and Water Resources for Food and

Agriculture – Systems at breaking point. FAO and Routledge.

Zhou X. 2020. Rhizosphere microbiome and plant health: A review on

recent advances in plant-microbe interactions. Plant Disease. 104[12] 3065–3077.

Wezel A. Herren B. G. Kerr R. B. Barrios E. Gonçalves A. L. R. dan Sinclair F. 2020.

Agroecological principles and elements and their implications for transitioning to sustainable food systems. A review. Sustainability 12[15] 1–15.

Tanya Pakar

The maximum number of views of this element is reached.
Please contact the webmaster to enable unlimited views.