Artikel

WASPADA! INI PENYAKIT YANG SERING MENYERANG TANAMAN CABAI SAAT MUSIM HUJAN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - WASPADA! INI PENYAKIT YANG SERING MENYERANG TANAMAN CABAI SAAT MUSIM HUJAN
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

WASPADA! INI PENYAKIT YANG SERING MENYERANG TANAMAN CABAI SAAT MUSIM HUJAN

Loading

Musim hujan memang memberikan banyak manfaat bagi pertanian, namun di sisi lain, kelembapan tinggi dan curah hujan yang terus-menerus dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit pada tanaman, termasuk cabai. Tanaman cabai sangat rentan terhadap serangan jamur dan bakteri saat kondisi lembap, terutama jika drainase lahan buruk dan sirkulasi udara minim. Untuk menghindari kerugian besar, penting bagi petani mengenali penyakit-penyakit yang sering menyerang tanaman cabai selama musim hujan

1. Penyakit Antraknosa (Patek)

Antraknosa adalah penyakit paling umum yang menyerang cabai di musim hujan dan disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici. Penyakit ini biasanya muncul karena kelembapan tinggi dan percikan air hujan yang membawa spora dari tanah atau tanaman lain. Gejalanya terlihat pada buah cabai yang menunjukkan bercak-bercak coklat kehitaman, membusuk, dan terkadang berlubang. Jika dibiarkan, bercak ini menyebar cepat dan buah bisa rontok sebelum sempat dipanen. Dampak dari penyakit ini cukup merugikan karena kualitas buah menurun drastis dan hasil panen menjadi tidak layak jual. Pengendalian antraknosa dapat dilakukan dengan memilih benih tahan penyakit, menjaga jarak tanam agar sirkulasi udara lancar, serta melakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif seperti mankozeb atau klorotalonil jika gejala sudah menyebar luas.

2. Penyakit Busuk Daun (Phytophthora)

Busuk daun disebabkan oleh patogen Phytophthora capsici, yang berkembang pesat dalam kondisi tanah yang terlalu basah atau tergenang. Penyakit ini menyerang batang bagian bawah dan akar, menyebabkan tanaman tiba-tiba layu meskipun tanah tampak lembap. Pada daun, terlihat perubahan warna menjadi coklat dan membusuk. Buah cabai pun bisa ikut terinfeksi dan membusuk sebelum matang. Dampaknya sangat merugikan karena tanaman bisa mati secara mendadak dan penyakit menyebar cepat ke tanaman lain, terutama jika sistem drainase buruk. Untuk mengendalikan penyakit ini, penting memastikan drainase lahan berfungsi baik, menghindari penyiraman berlebihan, dan jika diperlukan, menggunakan fungisida sistemik seperti metalaksil atau dimetomorf.

3. Penyakit Bercak Daun (Cercospora)

Bercak daun disebabkan oleh jamur Cercospora capsici, yang sangat aktif saat kelembapan tinggi seperti di musim hujan. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak kecil berwarna coklat atau abu-abu pada daun, yang dikelilingi lingkaran kekuningan. Seiring waktu, daun bisa mengering, menggulung, dan akhirnya rontok, sehingga proses fotosintesis terganggu. Akibatnya, pertumbuhan tanaman melambat dan produksi buah menurun. Untuk pengendalian, petani dianjurkan memangkas daun yang telah terinfeksi agar tidak menular ke daun sehat, menggunakan fungisida kontak berbahan tembaga, serta menanam varietas cabai yang lebih tahan terhadap serangan jamur.

4. Penyakit Layu Fusarium

Layu fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur tanah Fusarium oxysporum, yang dapat bertahan lama di dalam tanah dan menyerang akar tanaman. Penyakit ini biasanya muncul saat akar tanaman terluka atau kondisi tanah terlalu lembap. Gejala awalnya adalah daun yang layu satu per satu, terutama saat siang hari, meski tanah masih basah. Jika batang dipotong, terlihat bagian dalamnya berwarna coklat atau hitam. Tanaman juga tampak kerdil dan pertumbuhannya terhambat. Dampaknya bisa sangat merugikan, terutama bagi tanaman muda yang lebih rentan. Untuk mengatasi penyakit ini, petani disarankan melakukan rotasi tanaman dengan jenis non-inang seperti jagung, menggunakan pupuk organik yang benar-benar matang, serta memanfaatkan pupuk hayati atau mikroba antagonis untuk menekan perkembangan jamur patogen.

Tips Pencegahan Umum Saat Musim Hujan

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain menjaga drainase lahan agar air tidak menggenang, membersihkan lahan dari sisa tanaman dan gulma yang dapat menjadi sumber penyakit, serta melakukan pemupukan yang seimbang untuk memperkuat daya tahan tanaman. Pemeriksaan rutin juga sangat penting agar gejala penyakit bisa dikenali sejak dini dan segera ditangani.

Musim hujan memang membawa tantangan tersendiri bagi budidaya cabai. Namun, dengan pengetahuan yang cukup dan tindakan cepat saat gejala awal muncul, petani dapat mencegah penyebaran penyakit dan tetap mempertahankan hasil panen. Pencegahan selalu lebih murah dan efektif daripada pengobatan, jadi penting bagi petani untuk selalu siaga, khususnya saat musim penghujan tiba.

Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

The maximum number of views of this element is reached.
Please contact the webmaster to enable unlimited views.