Artikel

CAPUNG: MUSUH ALAMI HAMA YANG PERLU DILESTARIKAN

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - CAPUNG: MUSUH ALAMI HAMA YANG PERLU DILESTARIKAN
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

CAPUNG: MUSUH ALAMI HAMA YANG PERLU DILESTARIKAN

Capung merupakan serangga yang tidak hanya memiliki keindahan tetapi juga peran penting dalam ekosistem, terutama sebagai musuh alami hama tanaman. Dengan sayap depan yang lebih besar dibandingkan sayap belakang dan tubuh yang ramping, capung memiliki keunikan tersendiri. Namun, di balik keindahannya, capung adalah predator yang sangat efektif dalam mengendalikan populasi hama. Dengan rahangnya yang tajam, capung memangsa berbagai jenis hama tanaman, termasuk wereng pada tanaman padi, penggerek batang padi, dan walang sangit. Salah satu jenis capung yang dikenal sebagai musuh alami hama adalah capung jarum (sub ordo: Zygoptera).

Habitat dan Peran Ekologis Capung

Capung lebih suka hidup di daerah yang memiliki sumber air, seperti sungai, sawah, dan rawa. Sebagian besar hidupnya dihabiskan dalam bentuk nimfa yang bergantung pada habitat perairan. Selain sebagai predator alami hama pertanian, capung juga berfungsi sebagai indikator kualitas air di suatu lingkungan. Keberadaan capung dalam suatu ekosistem menandakan bahwa lingkungan tersebut masih memiliki kualitas air yang baik dan alami.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, populasi capung semakin berkurang. Penyebab utama dari penurunan jumlah capung adalah tingginya penggunaan insektisida kimia yang tidak hanya membunuh hama tetapi juga membahayakan musuh alami seperti capung. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk menjaga populasi capung agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Cara Melestarikan Musuh Alami

Untuk menjaga keberadaan capung dan musuh alami lainnya, beberapa langkah berikut dapat diterapkan:

  1. Mengurangi Penggunaan Pestisida Kimia
    Penggunaan pestisida dalam jangka panjang dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya. Selain membunuh hama, pestisida juga dapat membunuh musuh alami seperti capung, yang sebenarnya berperan dalam mengendalikan populasi hama secara alami.
  2. Menanam Tanaman Refugia
    Tanaman refugia merupakan tanaman yang dapat menarik perhatian serangga predator dan parasit pemakan hama. Beberapa tanaman yang dapat dijadikan sebagai refugia antara lain bunga matahari, bunga krisan, bunga kertas, serta tanaman lain yang memiliki warna mencolok dan menarik bagi capung.
  3. Menggunakan Pupuk Organik
    Penggunaan pupuk organik dapat membantu menjaga kesuburan tanah dan kesehatan lingkungan. Selain itu, pupuk organik juga mendukung keberadaan organisme baik yang pada akhirnya membantu menjaga populasi musuh alami seperti capung di habitatnya.

Capung adalah serangga yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama sebagai predator alami hama tanaman pertanian. Sayangnya, penggunaan pestisida kimia secara berlebihan telah menyebabkan penurunan populasi capung secara signifikan. Oleh karena itu, upaya pelestarian musuh alami harus dilakukan dengan mengurangi penggunaan pestisida kimia, menanam tanaman refugia, dan beralih ke pupuk organik.

Dengan langkah-langkah tersebut, kita dapat menjaga keseimbangan alam dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan kimia yang merusak lingkungan. Melestarikan capung sebagai musuh alami hama bukan hanya upaya untuk meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga langkah penting dalam menjaga ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.

Penulis: Anis Bias Cintaning | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.