6 JENIS PENYAKIT YANG UMUM MENYERANG PISANG
6 JENIS PENYAKIT YANG UMUM MENYERANG PISANG
Pisang di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur, Provinsi Lampung atau Jawa Timur, telah lama menjadi komoditas unggulan. Bukan hanya sebagai komoditas, di berbagai beberapa daerah tertentu, pisang bahkan sudah menjadi bagian dari budaya dan tatanan adat. Dari sana juga lah, banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan membudidayakan pisang ataupun menjual makanan olahan pisang.
Sayangnya beberapa tahun terakhir, khususnya di Nusa Tenggara Timur, pisang yang telah menjadi komoditas dan bagian dari tatanan adat harus mengalami keadaan serius akibat serangan penyakit tanaman yang secara merata menyerang tanaman pisang milik masyarakat NTT. Keadaan ini tentu saja amat genting, serangan penyakit begitu berdampak bagi masyarakat. Dikatakan bahwa akibat serangan penyakit pada pisang, petani kerap mengalami penurunan produksi yang berdampak pada perekonomian keluarga mereka.
Penyakit yang menyerang tanaman pisang di NTT memang belum secara pasti teridentifikasi, namun ada beberapa jenis penyakit tanaman pisang yang memang seringkali menjangkiti pisang-pisang masyarakat Indonesia. Contohnya adalah penyakit darah, penyakit layu, dan kerdil. Setiap penyakit diakibatkan oleh berbagai macam faktor. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah macam-macam penyakit yang umum menjangkiti tanaman pisang.
1. Penyakit Darah
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Ralstonia (Pseudomonas) solanacearum pv. celebensis. Pisang yang terserang penyakit darah biasanya memiliki ibu tulang daun yang bergaris coklat kekuningan. Penyakit ini juga menyebabkan akar atau batang pohon pisang terinfeksi mengeluarkan cairan berwarna merah seperti darah. Cairan tersebut merupakan lendir bakteri atau ooze. Bukan hanya menginfeksi akar dan batang, lendir bakteri berwarna merah tersebut juga akan menjangkiti buah pisang yang menguning.
Bakteri yang menyebabkan penyakit darah ini memiliki karakteristik koloni berbentuk lingkaran dan warnanya merah. Bakteri ini merupakan patogen tular tanah yang dapat menyebabkan lewat air, nematoda, tanah, buah yang terinfeksi, bahkan serangga. Penyakit ini juga dikenal dengan sebutan lain seperti Moko Disease atau Layu Bakteri.
2. Penyakit Layu Fusarium
Layu Fusarium, yang juga dikenal sebagai penyakit Panama. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. cubense. Tanaman pisang yang terserang penyakit ini menunjukkan gejala seperti daun bagian bawah yang menguning, kemudian berubah menjadi coklat dan kering, tangkai daun yang patah, serta lapisan luar batang palsu yang terbelah.
Jika pangkal batang pisang dibelah memanjang, akan terlihat garis-garis berwarna coklat atau hitam. Patogen ini mampu bertahan di tanah dalam bentuk klamidospora selama bertahun-tahun dan berkembang baik pada suhu 22–30°C dengan kelembaban tinggi.
3. Penyakit Kerdil Pisang
Penyakit kerdil pisang, atau dikenal dengan nama Banana Bunchy Top Virus (BBTV), disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kutu daun (Pentalonia nigronervosa). Gejala penyakit ini terlihat pada pangkal daun ke-2 atau ke-3, di mana terdapat garis-garis hijau tua yang terputus-putus sejajar dengan tulang daun.
Selain itu, daun muda terlihat lebih tegak, lebih pendek, lebih sempit, dan rapuh, dengan tepi daun yang menguning. Penyebaran virus ini terjadi melalui serangga vektor atau bahan tanaman yang terinfeksi. Pengendalian dilakukan dengan mengelola populasi kutu daun, menggunakan bibit sehat, dan menghindari penanaman bibit yang terkontaminasi.
4. Penyakit Bercak Daun Cordana
Penyakit bercak daun Cordana disebabkan oleh patogen Neocordana musae. Gejala penyakit ini berupa bercak berbentuk jorong atau bulat telur yang berwarna coklat pucat, dengan tepi coklat kemerahan dan dikelilingi oleh halo kuning cerah.
Jamur ini berkembang pada kelembaban tinggi di atas 95% dan suhu 21–22°C. Untuk mencegah penyakit ini, kelembaban kebun harus diatur dengan cara menanam pisang tidak terlalu rapat dan tidak di bawah naungan. Penggunaan fungisida berbahan aktif mankozeb atau propineb juga dapat membantu mengendalikan penyakit ini.
5. Penyakit Sigatoka
Penyakit sigatoka, yang disebabkan oleh Mycosphaerella musicola atau Cercospora musae, menimbulkan gejala berupa bintik memanjang berwarna kuning pucat atau hijau kecoklatan yang sejajar dengan tulang daun. Bintik-bintik ini berkembang menjadi bercak coklat tua hingga hitam dengan bagian tengah yang mengering.
Penyakit ini sering terjadi pada lahan yang kurang subur. Pengendalian dapat dilakukan dengan menjaga kesuburan tanah menggunakan pupuk organik, membakar daun yang terinfeksi, serta menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb atau propineb.
6. Penyakit Antraknosa
Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum musae. Gejalanya berupa bercak klorosis berwarna putih kekuningan pada daun, yang kemudian berkembang menjadi bercak coklat memanjang sejajar dengan tulang daun.
Pada buah, bercak coklat kehitaman terlihat jelas. Jamur ini berkembang pada suhu 25–30°C dengan kelembaban tinggi. Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun melalui sanitasi daun yang terinfeksi, menjaga jarak tanam, mengurangi kelembaban kebun, dan melindungi tandan pisang dengan selongsong plastik.
Penulis: Rahel Azzahra | Editor: Rahel Azzahra