STRATEGI BUDIDAYA SUKUN AGAR HASIL MAKSIMAL
STRATEGI BUDIDAYA SUKUN AGAR HASIL MAKSIMAL
Indonesia memiliki beragam jenis tanaman yang dipengaruhi oleh kondisi iklim yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman. Berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, salah satunya adalah tanaman sukun.
Tanaman sukun sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia yaitu di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Irian. Sukun (Artocarpus altilis) merupakan tanaman asli nusantara yang sudah lama dijadikan camilan bagi masyarakat Indonesia.
Jika dilihat dari kandungan gizi dan potensi produksinya, sukun dapat dijadikan alternatif panganan pokok pengganti atau sekadar selingan beras dan terigu. Oleh karena itu, budidaya sukun layak diperhitungkan untuk menunjang ketahanan pangan Indonesia.
Syarat Tumbuh Tanaman Sukun
Sukun dapat tumbuh di berbagai kondisi dan jenis tanah, baik di daerah dataran rendah hingga di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut yang bertipe iklim basah. Tanaman ini tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan antara 2.000 hingga 3.000 milimeter per tahun dengan pH tanah 6 sampai 7.
Teknik Budidaya Tanaman Sukun
Buah sukun termasuk ke dalam golongan buah tidak berbiji, maka untuk budidaya sukun dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik budidaya. Berikut ini adalah teknik budidaya yang dapat diterapkan untuk budidaya tanaman sukun:
- Pemindahan Tunas. Pohon sukun memiliki akar tunjang dan menyebar ke samping. Pada akar yang menyebar ke samping dan muncul di permukaan tanah, akan muncul tunas pohon baru. Tunas inilah yang akan dipindahkan untuk menjadi pohon sukun yang baru.
- Pencangkokan. Ranting sukun yang dipilih untuk pencangkokan adalah ranting muda dan belum berbuah. Pemotongan dan penanaman kembali ranting yang telah tumbuh akar dengan sempurna dilakukan setelah umur 23 bulan.
- Stek Batang. Tahapan ini merupakan cara budidaya yang lebih menjanjikan untuk mendapatkan benih dalam jumlah banyak dan seragam dari ukuran maupun varietas. Teknik stek batang menggunakan batang yang sudah mencapai ketinggian 1 meter dan dipotong menjadi 8 sampai 10 stek untuk ditanam.
- Stek Akar. Stek akar dilakukan dengan mengambil bagian akar tanaman sukun. Namun akar yang terlalu sering diambil akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman sukun, bahkan bila tidak dilakukan dengan teliti dapat menyebabkan kematian pada tanaman.
- Stek Pucuk. Teknik ini menggunakan pucuk dari tanaman indukan yang unggul dan berkualitas, ditandai dari jumlah daun. Bibit yang baik memiliki 6 helai daun, semakin banyak daun maka kualitas bibit semakin baik. Bila bibit sudah memiliki 4 helai daun dan terlihat hijau segar, maka bibit tersebut siap untuk dipindahkan ke lahan tanam.
- Teknik Okulasi. Teknik ini memungkinkan untuk mendapatkan bibit yang seragam dan banyak dalam waktu singkat. Namun teknik okulasi ini juga lebih banyak mengalami kegagalan dibandingkan teknik lainnya.
Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Luna Lukvitasari