Artikel

10 HAMA DAN PENYAKIT KENTANG YANG HARUS DIKETAHUI

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - 10 HAMA DAN PENYAKIT KENTANG YANG HARUS DIKETAHUI
Artikel / Hama dan Penyakit Tanaman / Pertanian

10 HAMA DAN PENYAKIT KENTANG YANG HARUS DIKETAHUI

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu komoditas pertanian yang permintaannya tinggi di pasaran, baik untuk konsumsi sayuran maupun olahan. Agar menghasilkan umbi berkualitas tinggi, penting untuk menanam kentang di tanah yang gembur dan kaya bahan organik. Namun, salah satu tantangan utama dalam budidaya kentang adalah ancaman dari berbagai hama dan penyakit.

Serangan hama dan penyakit ini dapat menyebabkan kegagalan panen yang cukup signifikan. Oleh karena itu, diperlukan manajemen pencegahan dan penanganan hama serta penyakit secara terpadu untuk meminimalkan kerugian. Namun sebelum itu, penting untuk diketahui apa saja jenis hama dan penyakit pada kentang. Berikut ini adalah beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kentang:

Hama pada kentang:

Penggerek Umbi/Daun (Phthorimaea operculella)

Hama ini dikenal juga sebagai ulat penggerek daun atau umbi (potato tuber moth/PTM). Larvanya berwarna putih kelabu dengan kepala coklat tua. Gejala serangannya ditandai dengan adanya kotoran berwarna putih kotor hingga merah tua pada kulit umbi. Jika umbi dibelah, akan terlihat larva dan lubang yang dibuat oleh larva saat memakan daging umbi.

Pengorok Daun (Liriomyza huidobrensis)

Serangga dewasa berupa lalat kecil dengan ukuran sekitar 2 mm. Larva merusak tanaman dengan cara mengorok daun sehingga hanya menyisakan epidermisnya saja. Serangga dewasa merusak tanaman dengan menusukkan ovipositor saat meletakkan telur dan mengisap cairan daun.

Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Hama dewasa berupa ngengat berwarna gelap dengan beberapa titik putih bergaris-garis, aktif pada malam hari. Ulat yang baru menetas hidup pada daun tanaman muda dan menyerang tanaman dengan memotong batang muda atau tangkai daun, kemudian menarik bagian tanaman ini ke tempat persembunyiannya.

Kutu Daun (Myzus persicae)

Myzus persicae dikenal sebagai kutu daun persik. Tubuhnya berwarna hijau atau hijau pucat, kadang-kadang jingga atau kuning, dengan panjang antena sama dengan panjang badannya. Kutu daun tinggal pada bagian bawah daun, bakal bunga, batang bunga, dan dalam lipatan daun yang keriting. Pada tanaman kentang, kutu daun berperan sebagai pembawa virus.

Thrips palmi

Trips menyerang tanaman sepanjang tahun, dengan serangan berat terjadi pada musim kemarau. Warna tubuh nimfa kuning pucat, sedangkan serangga dewasa berwarna kuning hingga coklat kehitaman. Kerusakan langsung terjadi karena trips mengisap cairan daun, menyebabkan daun yang terserang berwarna kuning merah seperti perunggu pada permukaan bawahnya dan menjadi berkerut atau keriting.

Penyakit pada kentang:

Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum)

Daun tanaman menjadi layu, dimulai dari daun muda. Penyakit ini juga dapat mencapai umbi dengan gejala bercak berwarna coklat hingga hitam pada bagian ujung umbi. Jika umbi dibelah, tampak jaringan busuk berwarna coklat. Pada suhu tinggi, penyakit ini dapat berkembang dengan cepat.

Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans)

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans yang menimbulkan bercak luka pada daun. Gejala awal berupa bercak basah pada tepi atau tengah daun, yang kemudian melebar menjadi daerah berwarna coklat. Serangan dapat menyebar ke tangkai, batang, dan umbi, dan dalam serangan berat dapat menghancurkan pertanaman.

Penyakit Bercak Kering (Alternaria solani)

Gejala awal berupa bercak kecil agak membulat dengan lingkaran konsentrik yang jelas. Bercak yang membesar jarang membentuk bulatan karena dibatasi oleh urat-urat daun yang besar. Daun yang banyak ditumbuhi bercak akan menguning, mudah rontok, dan kering sebelum waktunya. Bercak juga dapat menyebar ke tangkai daun, batang, cabang, dan umbi.

Penyakit Layu dan Busuk Kering Umbi (Fusarium oxysporum)

Gejala awal berupa bercak berlekuk berwarna tua atau hitam pada umbi. Lekukan ini kemudian meluas, menyebabkan umbi mengerut dengan garis konsentris yang keras dan kering. Bagian tengah umbi menjadi tepung putih kelabu dari kumpulan konidium. Pada kondisi lembab, sering diikuti infeksi sekunder (bakteri) yang menyebabkan umbi menjadi busuk basah.

Penyakit Daun Menggulung (PLRV)

Gejala serangannya adalah anak daun yang menggulung ke atas atau cekung ke arah tulang daun utama dengan kedudukan tangkai daun yang lebih tegak. Daun yang terserang akan terasa lebih kaku saat diraba dibandingkan daun tanaman sehat.

Baca lebih banyak tentang hama dan penyakit pada tumbuhan

Dengan memahami berbagai jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kentang serta cara-cara penanganannya, petani dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan tanaman mereka. Pencegahan dan pengendalian yang efektif tidak hanya akan meningkatkan hasil panen tetapi juga kualitas umbi yang dihasilkan. Melalui perawatan yang tepat dan manajemen yang baik, budidaya kentang dapat menjadi lebih produktif dan menguntungkan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para petani dalam menghadapi tantangan budidaya kentang.

Penulis: Rosita Sandagang | Editor: Rahel Azzahra

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.