HASIL PANEN MENURUN PADA LAHAN MASAM, BAGAIMANA MENGATASINYA?
HASIL PANEN MENURUN PADA LAHAN MASAM, BAGAIMANA MENGATASINYA?
![]()
Pertanyaan :
Tanah di sini (pupus ponorogo) cenderung masam dan pelaku tani hanya menggunakan kapur pertanian (dolomit) dan pupuk alami saja. Nah awal pertama tanah digunakan panen melimpah dan buah sangat banyak, namun setelah itu buah susah tumbuh dan tidak selebat biasanya. Itu kenapa ya min? Adakah perlakuan dan tambahan pupuk atau apa pasca-panen? Terima kasih
(Dhava Valentio Adrian)
Jawaban :
Dari ilmu pertanian, fenomena yang Bapak jelaskan yaitu dimana hasil awal tinggi tetapi panen berikutnya menurun meskipun terus menggunakan dolomit dan pupuk organik umumnya ditemui di tanah asam yang dikelola terutama dengan amandemen dasar dan organik.
Pada tahap awal, cadangan nutrisi tanah dan mikroba menguntungkan masih kaya, sehingga tanaman tumbuh dengan kuat. Namun, seiring waktu, beberapa faktor dapat berkontribusi pada penurunan produktivitas :
- Ketidakseimbangan dan hara yang semakin berkurang : Sangat bergantung pada dolomit (yang terutama memasok kalsium dan magnesium) dan bahan organik mungkin tidak cukup mengisi kembali nutrisi penting lainnya terutama nitrogen, fosfor, dan kalium yang hilang selama setiap panen. Selama siklus berulang, nutrisi ini habis lebih cepat karena tidak ada pemupukan, yang menyebabkan kekurangan hara yang berakibat pada berkurangnya hasil panen buah.
- Keasaman tanah dan fluktuasi pH : Meskipun dolomit dapat menetralkan keasaman tanah, aplikasi terus menerus menyebabkan overliming atau kelebihan pengapuran yang bisa menyebabkan berkurangnya hara fosfor karena meningkatnya serapan fosfor. pH yang terlalu tinggi karena kelebihan kapur menyebabkan tanah menjadi kekurangan unsur mikro karena unsur mikro menjadi bentuk hidoksida yang tidak larut dan hal ini akan menyebabkan tanaman kekurangan unsur mikro seper seperti besi, seng, tembaga mangan, dan boron. Selain itu dengan kelebihan kapur menyebabkan aktivitas mikroba terhambat.
- Dekomposisi bahan organik : Pupuk organik awalnya meningkatkan kehidupan mikroba dan struktur tanah, tetapi dengan budidaya yang intensif, laju penambahan bahan organik mungkin tidak bisa mengimbangi laju dekomposisi, mengakibatkan penurunan karbon tanah secara bertahap.
Tindakan yang Direkomendasikan:
- Lakukan pengujian tanah komprehensif : Mulailah dengan analisis tanah menyeluruh untuk kandungan nutrisi dan pH setidaknya setahun sekali. Ini akan mengidentifikasi kekurangan spesifik dan memandu pemupukan yang lebih tepat.
- Pemupukan berimbang : Lengkapi dolomit dan pupuk organik dengan pupuk NPK yang diformulasikan dengan baik (baik sintetis atau organik/biologis berkualitas tinggi) sesuai kebutuhan, berdasarkan hasil uji tanah. Penggunaan sumber batuan fosfat atau kalium alami secara berkala dapat membantu memulihkan cadangan yang habis secara berkelanjutan.
- Berikan bahan organik yang beragam : Menggabungkan berbagai sumber bahan organik seperti residu tanaman kompos, pupuk hijau, atau biochar untuk memperbaiki struktur tanah, retensi nutrisi, dan keanekaragaman mikroba.
- Rotasi tanaman dan tanaman penutup : Rotasi dengan kacang-kacangan atau tanaman penutup untuk memperbaiki nitrogen secara alami, memutus siklus hama, dan menambahkan biomassa organik, yang mendukung kesehatan tanah jangka panjang.
- Pemberian mulsa dan minimal tillage : Praktik ini melindungi tanah dari erosi, mengurangi penguapan, dan mendorong organisme menguntungkan sambil mempertahankan struktur yang sehat.
- Pengelolaan air : Pastikan irigasi dan drainase dioptimalkan untuk menghindari genangan air atau kekeringan, yang keduanya dapat memperburuk ketersediaaan hara dan membatasi produktivitas.
Dengan menggabungkan praktik terbaik agronomi ini dan dengan pengamatan berkelanjutan terhadap respons tanaman dan tanah, Bapak dapat secara berkelanjutan memulihkan kesuburan tanah, mendukung hasil panen yang kuat, dan mengurangi ketergantungan pada bahan ameliorasi tunggal.
Pemulihan adalah proses bertahap, tetapi penerapan input yang seimbang dan pengelolaan berkelanjutan yang konsisten akan menghasilkan perbaikan yang terlihat dalam beberapa musim.
Selamat mencoba
Dijawab oleh Pakar Prof. Dr. Ir. Arief Hartono, M.Sc.Agr. I Editor : Furqon Sidiq