Artikel

BAGAIMANA TIPS AGAR BAKAL BUNGA TIDAK GAMPANG RONTOK?

clerodendrum-bungei-g4e763a040_1920
Artikel Konsultasi / Pertanian

BAGAIMANA TIPS AGAR BAKAL BUNGA TIDAK GAMPANG RONTOK?

Pertanyaan:

Bagaimana tips agar bakal bunga tidak gampang rontok?

(Anonim)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB.

Terkait pertanyaan Sobat Tani di atas, rontoknya organ tanaman pada fase generatif (bunga, buah, bakal bunga, bakal buah) dapat disebabkan oleh faktor genetik, faktor iklim (suhu, cahaya, dan kelembaban), serta faktor kultur teknis (penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit). Berikut beberapa hal penyebab rontoknya organ generatif yang perlu diketahui:

  • Tanaman dari benih yang tidak berkualitas menyebabkan tanaman memiliki vigor yang tidak optimal dan ketahanan yang kurang terhadap stres lingkungan. Hal ini menyebabkan organ generatif lebih mudah rontok.
  • Hujan berkepanjangan dapat menyebabkan terganggunya aerasi tanah yang mengakibatkan terganggunya proses fisiologis, hujan lebat juga menyebabkan patahnya tangkai buah.
  • Sementara kemarau dan suhu tinggi menyebabkan penguapan terjadi secara berlebihan sehingga menyebabkan bunga menjadi cepat layu dan akhirnya gugur.
  • Angin kencang yang berkepanjangan dapat mematahkan tangkai bunga.
  • Hama dan penyakit (OPT) dapat menyerang bagian generatif tanaman serta memengaruhi proses fisiologis tanaman, sehingga tingginya OPT seringkali menjadi faktor utama rontoknya bunga dan bakal bunga.
  • Tanaman kekurangan unsur kalium dan fosfor. Kekurangan fosfor menyebabkan pembungaan tanaman terhambat, sementara kekurangan kalium akan membuat tangkai bunga dan buah menjadi lemah sehingga mudah rontok. Kekurangan unsur kalium dan fosfor juga menyebabkan daya tahan tanaman terhadap perubahan lingkungan menjadi rendah. Kekurangan unsur kalium dan fosfor merupakan faktor utama kerontokan bunga.

Beberapa tips yang dapat dilakukan agar organ generatif tidak mudah rontok adalah:

  • Memilih benih bermutu dan varietas unggul.
  • Melakukan pengendalian OPT dengan tepat sesuai dengan jenis OPT yang menyerang.
  • Melakukan penyiraman yang cukup dan memperbaiki drainase.
  • Meletakkan tanaman di tempat yang aman dari hujan lebat dan angin (untuk tanaman hias).
  • Melakukan pemupukan berimbang. Pada fase generatif dapat digunakan pupuk MKP (Mono Kalium Phosphate). Kandungan kalium lebih cepat diserap oleh tanaman pada saat proses pembentukan bunga dan buah, sementara fosfor sangat dibutuhkan tanaman pada fase pembentukan bunga dan buah lebih lanjut.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Pakar IPB University | Editor: Exciyona Adistika

Tanya Pakar

powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.