Pertanyaan :

Saya ingin bertanya soal media tanam, baik untuk lahan langsung maupun untuk polybag. Karena hujan terus-menerus, media tanam jadi terlalu lembap, dan saya khawatir bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman. Apalagi sinar matahari juga sangat terbatas, jadi saya merasa tanah jadi kurang stabil. Mohon rekomendasi dari Bapak/Ibu pakar, kira-kira komposisi media tanam seperti apa yang pas untuk kondisi seperti ini? Yang bisa menjaga kelembaban tetap seimbang, tetap memberi nutrisi ke tanaman, dan mendukung pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Terima kasih banyak atas ilmunya, kami sangat membutuhkannya di lapangan.

(Mohammad Roikhul Fatahillah)

Jawaban :  

Terima kasih atas pertanyaannya yang sangat relevan dengan kondisi cuaca saat ini. Untuk mengatasi media tanam yang terlalu lembab akibat hujan terus-menerus dan minimnya sinar matahari, Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan cara berikut:

Campurkan bahan organik seperti sekam bakar atau cocopeat ke dalam tanah, karena kedua bahan ini memiliki daya serap air yang baik namun tetap menjaga aerasi dan struktur tanah agar akar tanaman tidak mudah membusuk. Kedua, tambahkan pasir atau batu apung ke dalam komposisi media tanam untuk meningkatkan drainase, sehingga kelebihan air dapat lebih cepat keluar dan kelembapan tetap terjaga seimbang.

Selain itu, disarankan untuk mengatur ketebalan media tanam dalam polybag agar tidak terlalu tebal, sehingga air tidak menggenang di bagian bawah. Jika memungkinkan, buatlah drainase tambahan atau letakkan polybag di tempat yang agak miring agar air mudah keluar. Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dengan pupuk organik atau kompos, mengingat sinar matahari terbatas sehingga tanaman membutuhkan dukungan ekstra dari unsur hara. Dengan komposisi media tanam yang mengandung tanah, sekam bakar/cocopeat, pasir/batu apung, serta pupuk organik, kelembapan bisa lebih stabil dan pertumbuhan tanaman tetap optimal meski dalam kondisi cuaca ekstrem. Semoga solusi ini bermanfaat dan dapat diterapkan di lapangan.

Semoga bermanfaat

Dijawab oleh pakar: Prof. Dr. Ir. Arief Hartono, M.Sc.Agr. I Editor : Furqon Sidiq