Artikel

BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENCEGAH DAN MENGATASI PENYAKIT KUNING PEPAYA CALINA?

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENCEGAH DAN MENGATASI PENYAKIT KUNING PEPAYA CALINA?
Artikel Konsultasi / Pertanian

BAGAIMANA CARA EFEKTIF MENCEGAH DAN MENGATASI PENYAKIT KUNING PEPAYA CALINA?

Pertanyaan:

Saya ingin bertanya terkait masalah hama dan penyakit tanaman. Setelah melakukan survei, salah satu keluhan utama petani adalah penyakit kuning pada pepaya Calina. Dari hasil observasi di lapangan, penyakit ini diduga disebabkan oleh Antraknosa dan PRSV (Papaya Ring Spot Virus). Setelah ditelusuri, kemungkinan penyebab utama adalah sistem tumpangsari dengan pisang, yang mungkin memicu penyebaran penyakit. Selain itu, penyakit ini diduga sudah bersifat endemik, karena hampir semua petani yang menanam pepaya di wilayah tersebut mengalami masalah yang sama. Apakah ada saran atau solusi yang dapat diberikan kepada petani untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini secara efektif?

(Anastasya V. D. S.)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

PRSV (Papaya Ring Spot Virus) terutama menyerang tanaman pepaya dan keluarga labu-labuan, seperti melon, semangka, dan mentimun.

Virus ini dapat menyebar melalui luka pada tanaman, misalnya saat pemetikan buah atau pemangkasan. Selain itu, PRSV juga ditularkan oleh kutu daun (Aphid) dalam hitungan detik hingga satu menit setelah menghisap tanaman yang terinfeksi, sehingga pengendalian vektor kurang efektif dalam mencegah penyebaran virus ini. Hingga saat ini, belum ada bukti bahwa PRSV dapat menular melalui biji.

Untuk mengelola dan mencegah penyebaran penyakit ini, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan oleh petani:

  1. Hindari atau tunda penanaman pepaya jika di sekitar lahan terdapat tanaman dari keluarga labu-labuan (melon, semangka, mentimun), karena dapat meningkatkan risiko penyebaran virus.
  2. Lakukan budidaya tanaman dengan baik, termasuk pemberian pupuk yang cukup dan penggunaan kompos dalam jumlah optimal untuk meningkatkan daya tahan tanaman.
  3. Gunakan perlakuan benih dengan bakteri bermanfaat, seperti PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria), yang telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kemungkinan membantu ketahanan terhadap penyakit.
  4. Gunakan kelambu kedap serangga pada persemaian untuk mencegah serangan kutu daun sejak dini.
  5. Lakukan pemantauan rutin, dan segera musnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dikubur dalam-dalam agar tidak menular ke tanaman sehat.
  6. Gunakan pengocoran dengan ekstrak kompos (compost tea) setiap dua minggu sekali. Campurkan 1 kilogram kompos dengan 10 sampai 20 gram tepung kulit udang atau cangkang rajungan, lalu fermentasikan dengan air (perbandingan 1:10) selama minimal satu minggu sebelum digunakan. Pengocoran dilakukan secara merata di sekitar akar tanaman sesuai dengan usianya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran PRSV dan menjaga produktivitas tanaman pepaya.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. Ir. Widodo, M.S. | Editor: Fathiyya Azzahra

    Tanya Pakar

    powered by Advanced iFrame. Get the Pro version on CodeCanyon.