Pertanyaan:

Saya ingin bertanya, apakah bahan alami, seperti daun tebu, batang padi, dan daun singkong dapat digunakan sebagai pakan tambahan atau suplemen untuk membantu meningkatkan berat badan sapi potong?

(Jihan S.)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Pemanfaatan sisa bahan alami dari pertanian, seperti daun tebu, batang padi, dan daun singkong, telah lama dikenal di kalangan petani dan peternak di berbagai daerah sebagai pakan tambahan untuk ternak seperti sapi, kerbau, domba, dan kambing.

Bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai pakan dasar yang kaya nutrisi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan ternak, khususnya ruminansia. Jadi, bahan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan bobot badan ternak.

Petani atau peternak bisa memanfaatkan teknologi fermentasi untuk meningkatkan nilai gizi dari bahan alami tersebut, salah satunya dengan Teknik Pembuatan Silase.

Silase adalah pakan fermentasi yang mampu meningkatkan kualitas nutrisi bahan pakan, sehingga membantu meningkatkan bobot badan ternak. Apabila berada di lingkungan peternakan, mereka mungkin memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang pembuatan silase, atau bisa juga menghubungi petugas dinas atau peternak yang sudah berpengalaman.

Perlu diketahui, ada perbedaan antara pakan bernutrisi seperti bahan pertanian ini dengan suplemen atau obat penambah bobot badan. Obat atau suplemen biasanya mengandung senyawa aktif yang secara spesifik menstimulasi pertumbuhan melalui jalur fisiologis tertentu, bukan sebagai pakan dasar, tetapi sebagai bahan tambahan (feed additive).

Misalnya, daun katuk dapat diolah menjadi feed additive seperti produk KATULAC®, inovasi dari IPB yang dapat membantu pertumbuhan ternak potong atau meningkatkan produksi susu pada ternak perah.

Jadi, sisa bahan alami seperti daun tebu, batang padi, dan daun singkong yang disebutkan tersebut lebih baik dimanfaatkan sebagai pakan dasar bernutrisi menggunakan teknik silase, bukan sebagai obat atau suplemen.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi, M.Sc.Agr. | Editor: Fathiyya Azzahra