Pertanyaan:

Bagaimana cara mencegah hama datang dan menyerang tanaman padi sebelum terjadi kerusakan?

(Izza M. F.)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Langkah-langkah pencegahan hama pada tanaman padi dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan terpadu.

1. Memanfaatkan perangkap cahaya pada malam hari merupakan salah satu metode efektif. Hal ini didasarkan pada perilaku hama seperti imago penggerek batang padi kuning atau putih yang aktif di malam hari dan tertarik pada sumber cahaya. Dengan adanya perangkap cahaya, imago dapat ditarik dan dikendalikan sebelum berkembang biak lebih lanjut.
2. Aplikasi cendawan endofit pada benih padi dapat menjadi strategi pencegahan yang berguna. Cendawan ini mampu meningkatkan ketahanan tanaman sejak awal pertumbuhan, sehingga tanaman lebih siap menghadapi serangan hama.
3. Pengumpulan telur penggerek batang padi di pesemaian merupakan langkah awal yang sangat efektif dalam pencegahan. Telur-telur yang dikumpulkan dimasukkan ke dalam botol parasitoid dan diletakkan di sekitar tanaman padi dengan ketinggian sekitar 1 meter. Telur penggerek batang padi memiliki ciri khas diselimuti rambut halus dan biasanya diletakkan pada ujung daun, sehingga mudah dikenali dan dikumpulkan.
4. Penggunaan perangkap alami (trapping) untuk hama keong mas juga sangat dianjurkan. Perangkap dapat dibuat dari daun pepaya, daun pisang, atau daun talas yang disebar di sekitar sawah. Keong-keong yang mendekat dapat dipungut dan dimusnahkan. Selain itu, pemasangan ajir bambu di sawah yang selalu tergenang atau di saluran pengairan juga efektif sebagai media bertelur keong mas dewasa. Telur-telur muda yang menempel kemudian dapat dikumpulkan dan dimusnahkan. Ajir bambu yang digunakan sebaiknya berukuran panjang 1 hingga 1,5 meter, dengan diameter 1 hingga 3 sentimeter, dan dipasang dengan jarak 2 hingga 3 meter antar batang. Dalam satu hektar sawah, dibutuhkan sekitar 200 batang ajir, dengan ketinggian air dianjurkan sekitar 5 hingga 10 centimeter.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Bonjok Istiaji, S.P., M.Si.| Editor: Fathiyya Azzahra