Artikel

MENGAPA BENIH IKAN NILA MENDADAK MATI?

IPB DIGITANI - TANI DAN NELAYAN CENTER IPB UNIVERSITY - MENGAPA BENIH IKAN NILA MENDADAK MATI?
Artikel Konsultasi / Perikanan

MENGAPA BENIH IKAN NILA MENDADAK MATI?

Loading

Pertanyaan:

Saya memelihara 100 benih ikan nila, tetapi hanya 70 yang bertahan hidup. Apakah ini disebabkan oleh penyakit atau faktor lain?

(Annisa Q. A.)

Jawaban:

Halo, Sobat Nelayan.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila rendah. Berikut adalah beberapa penyebab umum dan cara untuk mengatasinya:

  1. Kualitas Air yang Buruk
    • Parameter Air: Kandungan amonia, nitrit, nitrat yang tinggi, atau pH yang tidak sesuai dapat memengaruhi kesehatan benih.
    • Oksigen Terlarut: Kekurangan oksigen menyebabkan stres dan kematian pada benih ikan.
    • Cara Mengatasi:
      • Lakukan pengujian rutin kualitas air menggunakan test kit untuk memantau pH, amonia, nitrit, dan nitrat.
      • Gunakan sistem aerasi yang baik untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam air.
  2. Kepadatan Terlalu Tinggi
    • Kepadatan yang berlebihan menyebabkan persaingan dalam memperoleh oksigen, ruang, dan pakan.
    • Cara Mengatasi:
      • Sesuaikan kepadatan ikan dalam kolam dengan kapasitas ideal. Untuk benih ikan nila, kepadatan optimal berkisar antara 100 sampai 200 ekor per meter kubik air, tergantung pada ukuran benih dan sistem budidayanya.
  3. Pakan yang Tidak Tepat
    • Kualitas Pakan: Pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi benih menyebabkan pertumbuhan lambat dan kematian.
    • Frekuensi dan Jumlah Pakan: Pemberian pakan yang kurang atau berlebih berdampak negatif terhadap kesehatan benih.
    • Cara Mengatasi:
      • Gunakan pakan berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi benih ikan nila.
      • Berikan pakan sebanyak 3 hingga 4 kali sehari dalam porsi kecil untuk menghindari sisa pakan yang mencemari air.
  4. Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung
    • Suhu Air: Suhu yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan stres.
    • Kualitas Lingkungan: Air yang keruh, tercemar, atau mengandung bahan kimia berbahaya mengganggu kesehatan ikan.
    • Cara Mengatasi:
      • Jaga suhu air dalam kisaran optimal (24 sampai 30 derajat Celsius).
      • Rutin mengganti air dan pastikan air berasal dari sumber yang bersih dan tidak tercemar.
  5. Stres dan Penanganan yang Kasar
    • Stres: Terjadi akibat penanganan kasar, transportasi, atau perubahan lingkungan yang tiba-tiba.
    • Penyakit: Infeksi dari bakteri, virus, atau parasit mudah menyebar pada benih yang stres.
    • Cara Mengatasi:
      • Tangani benih ikan dengan hati-hati saat penebaran, transportasi, dan perawatan.
      • Lakukan karantina terhadap benih baru sebelum dicampurkan dengan populasi lain.
      • Pantau kesehatan benih secara rutin dan lakukan pengobatan segera jika terdapat tanda-tanda penyakit.
  6. Kualitas Genetika dan Sumber Benih
    • Benih dari sumber yang tidak terpercaya sering kali memiliki kualitas rendah dan rentan terhadap penyakit.
    • Cara Mengatasi:
      • Gunakan benih dari hatchery terpercaya dan berpengalaman.
      • Pilih benih yang sehat, aktif, dan tidak menunjukkan tanda-tanda stres atau penyakit.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi. | Editor: Fathiyya Azzahra

Tanya Pakar

The maximum number of views of this element is reached.
Please contact the webmaster to enable unlimited views.