Pertanyaan:

Saya sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) di salah satu desa di Provinsi Jawa Tengah. Para petani di desa ini menghadapi masalah dengan hama kera dan babi hutan yang merusak lahan pertanian dan masuk ke pemukiman untuk mengambil makanan. Kepala desa sudah melaporkan hal ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan dinas pertanian, tetapi belum ada respon. Saat ini, warga mencoba menanam pohon buah di hutan agar kera kembali ke habitatnya, tetapi pohon tersebut belum berbuah, sehingga kera masih sering masuk ke pemukiman. Warga juga berjaga di siang dan malam hari untuk mengusir kera dan babi hutan. Masalah ini sudah sangat mengganggu warga. Saya ingin bertanya, apakah ada cara yang lebih efektif untuk mengendalikan hama kera dan babi hutan ini?

(Gusti Z. P.)

Jawaban:

Halo, Sobat Tani.

Terima kasih telah bertanya kepada Pakar IPB University.

Pengendalian kera ekor panjang pada lahan pertanian perlu memperhatikan aturan hukum, seperti Undang-Undang tentang satwa liar.

Istilah yang tepat adalah ‘konflik antara manusia dan satwa liar’ dan penanganannya berada di bawah kewenangan BKSDA.

Jika masalahnya adalah kurangnya komunikasi, mahasiswa KKN bisa membantu dengan mendatangi langsung kantor BKSDA dan Dinas Pertanian untuk menyampaikan keluhan warga.

Selamat mencoba.

Dijawab oleh Bonjok Istiaji, S.P., M.Si. | Editor: Fathiyya Azzahra